Perpustakaan di Perth
Pensiun dari pekerjaan, tentu saja merupakan sebuah kesempatan bagi kami untuk menikmati hidup dengan bebas, karena tidak ada lagi jadwal untuk mengajar sana sini. Tapi kegiatan kami alihkan keberbagai kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya adalah dengan membaca . Dan tempat yang merupakan sumber beragam bacaan adalah Perpustakaan
Ketika kami pertama kali mengunjungi perpustakaan untuk menjadi anggota suami mendaftar di loket pendaftaran anggota baru. Setelah mengisi formulir dan menanda tangani, maka dikeluarkan kartu perpustakaan yang gratis untuk suami. Saya tidak merasa perlu mendapatkan kartu anggota, karena kemana mana kami selalu berdua.
Dengan catatan :
- Buku yang dipinjam boleh sebanyak 15 buah
- Lama nya pinjaman 4 minggu
- Kalau terlambat dikembalikan kena denda
- Kalau buku rusak atau hilang harus diganti
Kami diberi sebuah tas kain yang cukup kuat untuk bisa membawa 15 buah buku .Semua buku dicatat dan diberikan catatan tanggal harus dikembalikan.
Bila ada acara yang berhubungan dengan Perpustakaan akan diemailkan kepada anggota pustaka.
Karena diberlakukannya lockdown maka ada email yang masuk yang mengatakan tidak perlu buru buru mengembalikan buku,biarpun sudah waktunya karena peraturan denda tidak berlaku selama lockdown tersebut sampai lockdown dibuka kembali.
Kemudian ada Email yang masuk yang mengatakan lockdown sudah dibuka keesokkan harinya hanya saja boleh 30 menit untuk 20 orang masuk kemudian diganti lagi dengan yang baru. Selain email ini masih ada via WA dari staf perpustakan kenalan kami memberi tahukan.
Hubungan baik
Hubungan antara staf dengan kami sebagai anggota Perpustakaan sangat baik. Jadi tidak hanya sebatas urusan formal dalam urusan pinjam meminjam Hal ini membuat kami sebagai peminjam buku merasa dihargai Sehingga menjaga buku yang dipinjam terawat dengan baik.
Hal yang tampaknya sepele, tapi menghadirkan rasa persahabatan dan sekaligus menjadi motivasi bagi kami berdua untuk semakin sering berkunjung ke Perpustakaan.