Bagaimana Melaksanakannya?
Tulisan ini merupakan lanjutan pengalaman saya dalam memaknai arti janji pernikahan sebagai seorang isteri .
Sewaktu hidup masih morat marit dan kami harus berkerja keras dengan seluruh kemampuan kami hanya untuk dapat bertahan hidup, suami jatuh sakit. Mungkin akibat terlalu kelelahan dan hidup di pasar kumuh . Mengalami diare . Setiap kali bab yang keluar adalah darah semua sampai berkali kali dalam sehari Badannya kurus dan masih ditambah lagi maagnya kambuh.Mau kedokter uang tidak cukup untuk itu
Bagaimana rasa hati sebagai seorang isteri menyaksikan suami dalam kondisi seperti ini tidak mampu saya ceritakan secara detail. Satu satunya tempat saya bisa mengadu hanyalah kepada Tuhan..Saya mencari tahu apa obat herbal yang baik dan mendapat petunjuk dari seorang ibu untuk meminumkan air rebusan dadi2 besar dan dadi2 kecil serta pucuk daun jambu biji.Saya lalu mencari daun dadi2 besar dan kecil yang biasanya tumbuh diperkarangan yang berkerikil.Menelusuri pekarangan rumah tetangga satu persatu ,menyebabkan diri saya tampak aneh dan saya tidak mungkin menceritakan kepada semua orang bahwa suami lagi sakit ini dan itu.
Saya tidak peduli apapun kata orang, yang penting saya terus mencari ,sampai saya memperoleh daun dadi2 besar dan dadi2 kecil.Saya mengambil satu genggam masing masing, lalu saya mencari pohon jambu biji dan mengambil pucuknya satu ranting.Kemudian saya rebus dari dua gelas sampai tinggal satu gelas Lalu saya minumkan pada suami .Bersyukur ,setelah tiga hari suami mulai sembuh dari buang buang air darah dan maagnya .Dan langsung mulai kerja lagi karena sudah tidak ada lagi uang untuk makan
Badai kehidupan bisa datang kapan saja
Suatu hari suami dapat lowongan untuk bekerja diperusahaan yang bergerak dibidang eksport kopi ..Kesempatan emas ini tentu saja diterima oleh suami. Setelah setahun bekerja diangkat sebagai Kepala Gudang merangkap sebagai juru timbang barang. Hidup kami selangkah demi selangkah mulai berubah Karena sementara suami kerja saya masih terus mengajar..Untuk biaya hidup kami tidak perlu mikir lagi Tapi kami tidak dapat berlama lama menikmati keadaan ini karena ternyata badai kehidupan bisa datang kapan saja.
Suami keracunan
Suatu hari diadakan fumigasi untuk kopi yang akan dieksport .Yakni seluruh biji kopi yang sudah di packing dalam karung goni di sterilkan dari serangga melalui fumigasi ini.Dimana seharusnya tidak boleh ada yang masuk gudang bila fumigasi dilakukan Karena racun yang disemprotkan menyebabkan semua binatang binatang termasuk tikus akan mati kena bau fumigasi tersebut .Dan tentu sangat berbahaya bagi manusia .Tapi Petugas yang melakukan fumigasi tidak mengatakan apa apa kepada suami. Hanya menutup kopi yang difumigasi dengan plastik dan lalu pulang. Suami tidak tahu bahwa tidak boleh ada seorangpun didekat fumigasi tersebut.Karena itu tetap bekerja sebagai biasa Sore hari sewaktu pulang kerumah suami mengeluarkan darah dari hidung dan telinganya.
Ini berlaku beberapa hari sehingga suami dibawa ke dokter THT .Dokter mengatakan suami mengalami infeksi akibat keracunan pada saluran pernafasan dan harus dioperasi Ternyata operasi tak berhasil
Singkat cerita suami ,karena keuangan kami sudah memakai saya bawa ke Singapore untuk dicek disana .Di Singapore kami ke dokter THT Thio Cho Keng dan menurut dokter suami harus dioperasi lagi