Mulai mengawali hidup dengan nol
Sekembalinya kami dari Medan Pertama tama kami tinggal bersama orang tua.suami di Pulau Karam.Suami menjadi guru sekolah dasar di RK II untuk kelas lima dan saya menerima private less dirumah.Selama saya jadi guru less semua anak dari ipar saya belajar pada saya secara gratis .
Setelah dua tahun kemudian suami mulai mengajar di SMP Pius dalam mata pelajaran ilmu Bumi sedangkan saya tetap mengambil private less untuk anak anak SD berlajar berhitung Sedangkan anak anak SMP berlajar ilmu ukur dan Aljabar dari saya. Lumayan banyak murid saya sehingga bisa cukup untuk kehidupan kami kalau penghasilan kami berdua digabungkan
Kelahiran Putra Pertama
Kemudian kami pindah ke rumah orang tua saya Waktu itu suami telah bekerja di CV Baguna .Suatu hari dia diajak teman sekantor untuk pergi dengan berbonceng di skuter Menurut teman yang bawa Scuter telah biasa dia bawa Tetapi ternyata sewaktu ditingkungan seharusnya dia memperkecil gas dia malah menekan gas sehingga menabrak pohon kenari di Muara Padang
Akibatnya suami terpelanting dan jatuh pingsan Kakak ipar dengan sangat hati hati memberitahukan kepada saya bahwa suami alami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit , karena saya lagi hamil tua
Saya melahirkan Putra pertama kami yang diberi nama Irmansyah Effendi Yang mana sewaktu kembali dari rumah bersalin dijemput pakai bendi yang di Padang disebut Dos .Tidak ada perayaan apapun atas kelahiran putra kami karena kondisi keuangan kami sangat memprihatinkan Bahkan untuk tempat tidurnya hanya memanfaatkan gerobak kayu
usia anak pertama baru 3 bulan (dok pribadi)
Pindah Lagi
Setahun kemudian kami pindah dengan kontrakan di jalan Ratulanggi dipaviliun milik keluarga asal dari pulau Jawa Kami tinggal disini selama satu tahun Kemudian pindah lagi di Pulau karam dibelakang pabrik kecap Ang Ngo Koh
Disini anak kami Irmansyah yang berusia 3 tahun banyak membantu saya Pagi pagi sekali bangun dan memompa air serta menyaringnya untuk saya pakai cuci pakaian .