Kilas Balik kehidupan
Rasanya ini baru pertama kali saya menuliskan cuplikan perjalanan hidup saya pribadi,ketika sedang mengalami masa masa sulit kehidupan kami.Belakangan ini,sering membaca keluh kesah dari kaum muda,betapa sulitnya mereka menghadapi situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan selama lebih dua bulan ini Bahkan tidak sedikit,yang menulis seakan akan mereka adalah orang orang yang paling menderita . Karena itu saya merasa terpanggil untuk menuliskan sepotong perjuangan hidup saya sebagai seorang wanita dan sekaligus seorang istri dan ibu
50 tahun yang lalu
Pada masa tersebut,wanita yang sudah berkeluarga tidak diperbolehkan lagi kuliah baik di lingkungan Universitas maupun di IKIP. (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ) Setiap tahun yang diterima hanyalah para siswa dan siswi yang belum menikah dan yang tamatan setingkat Sekolah lanjutan atas .Mereka boleh ikut kuliah dengan ketentuan bahwa begitu mereka menikah,maka harus keluar. Aturan semacam ini dulunya,juga diterapkan diberbagai instansi pemerintah,sebelum diterima menjadi karyawan,harus menanda tangani,bahwa selama bekerja ,siap untuk tidak menikah
Baru tahun 1969 dibuka kesempatan oleh IKIP untuk yang sudah berkeluarga dan masih ingin ingin melanjutkan pendidikan sebagai guru Membaca pengumuman tersebut biarpun sedikit terlambat karena diumumkan pada bulan januari saya baru tahu pada bulan September ,saya minta izin suami supaya bisa ikut kuliah di IKIP Jurusan Exacta Setelah mempertimbangkan ,akhirnya saya diizinkan suami untuk ikut kuliah di IKIP Padang
Mulai kuliah setelah menjadi seorang ibu
Tanggal 20 September 1969 saya mulai kuliah di IKIP Padang dengan pergi diantarkan suami dan pulang dijemput dengan motor. Di IKIP ini saya berteman dengan beberapa orang yang juga sudah menjadi seorang ibu salah satu namanya Mariana dan seorang lagi yang belum menikah pada waktu itu namanya Ani,serta beberapa orang pria yang sudah berkeluarga , seperti Nasarudin dan Sitompul serta anak muda namanya Lukpian.Itulah nama nama yang saya masih ingat sampai sekarang.
Selama saya kuliah setahun pada tahun 1970 diadakan percobaan ilmu baru bernama matematik yang akan mengantikan ilmu pasti,maka diterapkan pertama tama disekolah SMA pembangunan IKIP .Untuk itu saya terpilih sebagai guru di sekolah SMA Pembangunan dalam hal pelajaran Matematika selama dua tahun.
Kuliah dalam kondisi ekonomi keluarga yang morat marit
Sungguh tidak mudah bagi saya,sebagai seorang istri dan sekaligus sebagai seorang ibu,meninggalkan rumah tangga untuk berangkat kuliah yang berlokasi di Air Tawar, Terkadang sangat berat rasanya meninggalkan suami yang juga harus bekerja keras,demi untuk dapat mengubah nasib kami.
Tapi saya bertekad. bahwa saya harus lulus ,setidaknya dapat membantu meringankan beban suami dengan mengajar.Walaupun sebelum ini,saya sudah mengajar dirumah dalam bentuk privat less ,tapi penghasilannya sangat minim.