Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Terpaku pada Apa yang Terjadi, Berpotensi Merusak Diri Kita

Diperbarui: 2 April 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pexels.com

Menyebabkan Seakan Jam Berhenti Berputar

Sejak pandemi menyerang dunia, semua orang kaget dan menjadi waspada karena dahsyatnya akibat yang disebabkan oleh Virus Corona ini Sejujurnya kita semua pasti ikut prihatin. Apalagi setiap saat membaca berita yang mengerikan terjadi bukan hanya di Cina, Korea Selatan, Italia, Amerika Serikat dan lain lainnya, tapi terjadi di depan mata kita. 

Di sinilah sikap mental kita sungguh sungguh diuji. Bila kita ikut larut dan terpancang pada kekuatiran dan kecemasan,maka secara tanpa sadar kita sudah mulai merusak diri kita dari dalam.

Tetap Berpikiran Jernih
Rasanya baru saja kemarin kami mengikuti misa melalui siaran online, tahu tahu sudah hari Sabtu besok Minggu lagi. Hal ini  tak terasa oleh kami karena tidak terpaku dengan 14 hari Lockdown maupun situasi yang tidak nyaman. Tapi bila pikiran dan suasana hati terpaku pada apa yang sedang berlangsung, maka mau tidak mau kita akan larut terbawa oleh perasaan cemas dan kuatir. 

Mulailah kita terus menghitung hitung hari, sehigga jam seakan akan berhenti berputar dan sehari mungkin akan serasa sangat lama. Di samping itu, pikiran kita menghadapi jalan buntu, tidak lagi bisa berpikiran jernih. Perasaan tidak nyaman dan was was akan menyebabkan wajah kita menjadi murung dan tidak sedap dipandang mata.

Ketika pikiran dan hati kita terpaku pada ancaman virus corona, maka apapun yang kita pikirkan semua mengenai corona maka segala sesuatu yang akan kita lakukan terasa begitu berat dan sangat melelahkan lahir dan batin. 

Secara tidak sadar, kondisi semacam ini akan menggiring diri kita menjadi stress. Dan jangan lupa, kondisi kita yang terganggu akan merembet kepada seluruh anggota keluarga. Hal ini mengacam kita untuk tidak bisa melewati hari hari yang begitu membosankan.

Cari inisiatif 
Dalam kondisi seperti ini, kita dituntut agar mampu mencarikan solusi bagi diri dan keluarga kita, yakni dengan mengambil inisiatif mencari berbagai kegiatan yang menyenangkan hati. 

Sesungguhnya kita dapat berbuat banyak hal tanpa terbelenggu dengan corona, misalnya kita yang suka melukis, maka kita melukis. Yang suka berkebun mulailah menanam sesuatu kalau tidak punya lahan maka ambilah pot atau kardus Kemudian diisi dengan tanah lalu mulailah menanam sesuatu disana. Akan tak terasa hari berlalu dengan cepat bila kita sibuk.

Kami menyibukkan diri dengan memasak.bersih bersih kan rumah, jalan pagi dan menikmati udara segar dengan tetap menjaga jarak. Kemudian membaca menulis dan nonton TV hingga tak terasa seminggu telah berlalu dan tidak stress.

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, kami juga pergi ke pantai untuk menikmati udara segar,tapi tidak semua orang bisa seperti kami, mungkin jauh dari pantai. Karena itu, apa yang baik bagi saya belum tentu juga akan baik bagi orang lain karena situasi dan kondisi kita berbeda beda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline