Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Menjaga Keakraban dengan Saudara Merupakan Kebahagiaan Tak Ternilai

Diperbarui: 7 Januari 2020   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ket.foto: Bersama adik adik dan keponakan pada acara 50 tahun pernikahan kami di Jakarta/dokumentasi pribadi

Hidup Akur Dengan Semua Saudara 

Kami bersaudara  total  10 orang kakak adik ,yang terdiri dari 3 laki laki dan 7  orang perempuan,Saya anak nomor dua ,yang pertama kakak saya laki laki ,yang ketiga laki laki dan yang keempat perempuan  seterusnya sampai yang ke sembilan laki laki dan kesepuluh perempuan lagi. Pada waktu dulu,merupakan hal yang biasa,karena falsafah :" Tiap anak bawa rejeki. Jadi banyak anak,banyak rezeki"

Keluarga kami termasuk keluarga menengah,tidak kaya betul tetapi mencukupi,karena ayah kami punya  pabrik minuman  Limun dan Bengkel sepeda. Usaha lumayan maju ,sehingga  bisa membeli 2 unit kendaraan  untuk operasionil ,mengantarkan pesanan orang.

Kami hidup rukun dengan saudara saudara semua ,dengan didikan dari papa saya yang  didikan China ,sedangkan ibu saya didikan sekolah Belanda. Tapi tidak ada diantara kami yang bisa berbahasa China atau Belanda.karena orang tua berbicara dengan kami anak anak ,dalam bahasa Indonesia Baru kemudian kakak  dan adik laki laki saya yang bersekolah disekolah  Tionghoa  Kalaupun terkadang terjadi pertengkaran kecil,tapi tidak pernah ada yang berantenm  Karena kami di didik dengan disiplin penuh , harus hormat pada yang lebih tua ,Jadi yang lebih muda ,patuh pada yang lebih tua.Sehingga bila saya atau kakak saya yang melarang ,maka adik adik mematuhi,seperti mematuhi 0rang tua kami

foto bersama adik kami Margaretha dan suaminya Sandro di Tropea ,italia/dokumentasi pribadi

Kami Mulai Berpencar

Kakak saya sejak tahun 1960 sudah melanjutkan pendidikan ke China dan tak pernah pulang lagi .Baru pada tahun 1990 ketika papa dan mama kami meninggal dunia,baru kakak saya kembali ke Indonesia untuk mengunjungi kami semua.

Kakak saya ini ,istrinya wanita asal Surabaya dan  dikaruniai  2  orang anak ,yakni 1 perempuan dan  1 lagi laki laki. Kedua  putra dan putrinya,  sudah berkeluarga juga dan sudah punya cucu.Baru sesaat lalu,kami saling berkomunikasi via telpon 

Sementara itu ,adik saya yang kedua sudah menikah dengan wanita asal Jakarta dan pindah ke Jakarta.Begitu juga adik perempuan  saya yang bidan,juga sudah pindah ke jakarta,sementara adik laki kali yang nomor 9 menikah dan pindah ke Bekasi. Yang seorang lagi ,menjadi Biarawati dan menetap di Mentawai,sedangkan adik perempuan yang nomor 5 ,menikah dengan orang Italia dan menetap di Padova,Italia.

Saya sudah berkeluarga semenjak tahun 1965 dan dikaruniai  anak 3  orang ,yakni 2 laki laki dan 1 perempuan  dan ketiganya sudah berkeluarga dan mempunyai anak .Total cucu kami berjumlah 10 orang . Adik  yang dibawh saya laki laki ,juga  sudah berkeluarga dengan anak  4 orang ,yakni 2   laki laki dan 2 pereempuan Kedua nak laki laki sudah berkeluarga.Tapi adik saya yang ini sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Yang Masih Menetap Di Padang

Adik adik saya yang masih tinggal menetap di Padang,adalah adik perempuan saya yang berprofesi sebagai  dokter dan nikah dengan orang Minang asli  Sedangkan adik yang nomor 6, seorang perempuan  dan berprofesi sebagai guru ,menikah dengan orang Jawa dan  punya 3 anak dua laki laki dan satu perempuan Yang paling bungsu ,juga sudah menikah dan dikaruniai 2 putra dan seorang putri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline