Membaca berbagai peristiwa horor yang dialami oleh orang lain,bukan semakin menakutkan,malahan merasa lega,karena ternyata ,bukan hanya diri saya sendiri yang mengalami,tapi juga orang lain. Tapi ada yang mau menceritakan,tapi ada juga yang memilih ,menyimpan pengalaman menakutkan sebagai rahasia pribadi.
Karena masih ada satu lagi pengalaman horor ,yang bagi saya adalah nyata,maka saya pikir lebih baik saya ceritakan agar orang lain juga lega. Bahwa bukan karena dirinya ada kelainanan jiwa, tapi dapat gambaran, bahwa hal tersebut adalah hal yang menjadi pengalaman mistik setiap orang. Mengenai apakah dianggap sebagai khayalan,juga tidaklah mengapa,karena tidak ada yang dirugikan.
Tahun 1973 Di Kampung NIas -Padang
Pada tahun 1973, ekomomi kami sudah mulai membaik Suami sudah tidak lagi menjual kelapa,tapi sudah alih profesi,menjadi pengusaha Kulit manis,biji kopi dan bahan dasar rempah rempah,untuk diekspor.
Kami memutuskan pindah dari Pasar Tanah Kongsi . ke Kampung Nias. Rumah kami bangun memang belum siap betul tapi sudah bisa dihuni. Maka kamipun tinggal dirumah yang belum siap tersebut. Waktu itu saya telah mempunyai seorang putera bernama Irmansyah dan waktu itu saya lagi hamil enam bulan .
Entah kenapa saya pingin sekali makan sate kambing Biasanya saya tidak makan sate kambing ,melainkan sate ayam.Mungkin karena hamil,maka saya ngidam. Saya maunya sate kambing.
Tapi, sate kambing jarang dijual oleh Penjual sate jalan keliling dari rumah penduduk,karena biasanya yang di jual adalah Sate Padang atau Sate Ayam.
Tapi, Saya pingin sekali sate kambing Kata orang , kalau wanita lagi ngidam ,harus dipenuhi ,kalau tidak,akibatnya bisa membuat anak yang akan lahir ,air liurnya meleleh terus. Dan walaupun tidak percaya,tapi saya tentu tidak ingin,anak saya kelak seperti itu.
Pada Suatu Malam
Setelah menunggu tiga hari,suatu senja,hari tampak mendung dan cuaca gelap.Tiba tiba saya mendengar orang berteriak "Sate kambing !,sate Kambing!"Saya mendengar dan keluar rumah untuk memanggil Penjual Sate Kambing tersebut.
Tukang sate mampir dipekarangan rumah kami .Karena rumah belum siap dan lampu PLN belum nyala,maka sementara kami hanya gunakan lampu dinding ,sehingga suasana jadi remang remang. Saya buru buru memesan satu porsi Sate Kambing dan berdiri menunggu disana,saking ngiler. Kemudian,saya pesan satu bungkus lagi,untuk suami.