Menyebabkan Generasi Muda Tidak Tertarik Belajar Memasak .
Zaman telah berobah.Semua serba mudah. Kalau dulu bila merasa lapar ,maka kita harus mempersiapkan bahan bahan makanan dan harus memasak terlebih dulu, baru bisa makan. Karena pada masa itu,makan di restoran,masih merupakan hal yang langka ,bahkan dapat menjadi gosip orang sekampung,karena dinilai istri tidak bisa memasak atau tidak bisa mengurus suami. Karena itu,sejak masih duduk di bangku SD. anak anak wanita sudah dibiasakan membantu ibu di dapur .,karena seorang istri harus pandai memasak untuk keluarga .
Dulu sewaktu masih kecil saja sudah diajari memasak,mulai dari masak air,masak nasi dan kemudian masak lauk pauk. Bila seseorang gadis tidak pandai memasak ,merupakan aib bagi keluarga, karena kelak kalau sudah berkeluarga,akan menjadi bahan gunjingan orang.maka keluarganya malu
Lain Dulu ,Lain Pula Sekarang
Berbeda dengan sekarang bila merasa lapar. cukup angkat telpon lalu memesan makanan apa yang kita suka. Cukup memberi tahukan alamat kita dan memesan makanan yang kita suka,kemudian minta diantar segera. Dalam waktu singkat, pesanan akan segera datang dan kita sudah dapat menikmati pesanan tanpa harus bersusah payah kepasar ,membersihkan bahan makanan dan memasaknya.
Menyebabkan Minat Belajar Masak Pupus
Saking mudahnya memesan makanan,maka hal ini menyebabkan generasi muda wanita kita,tidak mau lagi repot-repot untuk kepasar berbelanja kebutuhan dapur dan harus memasak lagi, cukup dengan memesan via online.Hal ini menjadi penyebab utama,generasi muda kita,khususnya kaum wanita,sudah tidak lagi tertarik akan masak memasak. Jangankan memasak berbagai menu makanan ,bahkan tidak jarang,menggunakan rice cooker saja,banyak remaja wanita kita,yang tidak tahu cara menggunakannya.
Hal ini tentu saja berdampak buruk bagi kehidupannya bila sudah berkeluarga. Kalau beruntung,mendapatkan suami yang berpenghasilan lumayan,mungkin tidak terlalu terasa akibatnya,karena bisa main pesan online. Namun ,bagaimanapun, bagi suami dan kelak kalau sudah ada anak anak,akan lebih senang mencicipi masakan istri dan ibu mereka,ketimbang makan masakan yang dibeli.
Tidak bisa menabung
Akibat mudahnya memesan makanan via online,tanpa terasa telah menyebabkan pengeluaran menjadi membengkak.,karena bila dimasak sendiri jauh lebih murah dibandingkan kalau kita memesan makanan yang seharusnya kita masak sendiri.Akibatnya ,uang yang seharusnya dapat ditabung untuk keperluan yang mendesak ,dihabiskan untuk berbelanja online.,karena pengeeluaran kita sudah sangat besar untuk makan saja. Dampak dari mudahnya berbelanja oniine,disamping mematikan minat belajar memasak bagi kaum muda wanita ,juga akan merembet ke masalah ekonomi keluarga .Serta menyebabkan efek negatif bagi keluarga.