Mengapa saya mengawali dengan menulis tentang pernak pernik keindahan pulau Sumatera,tentu mudah ditebak,yakni karena saya dilahirkan di Solok,Sumatera Barat dan begitu juga suami lahir di kota Padang,yang merupakan ibu kota Sumatera Barat. Untuk mana saya mencoba menuliskan kisah perjalanan kami,ketika berkunjung dari satu daerah kedaeerah lainnya di Sumatera
Dari Sabang Sampai Merauke
Cita cita kami sejak dulu adalah mengelilingi seluruh nusantara,dari Sabang hingga ke Merauke .Dan kami bersyukur impian demi impian kami sudah menjadi kenyataan. Pertama kami mengunjungi titik Indonesia nol dari Jakarta ke Banda Aceh dengan menumpang pesawat Lion dan sempat berfoto disini dan dibawa keliling oleh teman kami pak Astrul Adami,yang tinggal di Banda Aceh. Dari sini,kami melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh dan masih tetap didampingi oleh Pak Asrul Adami
.Kami dibawa keliling ke monumen bekas tsunami yang melanda Aceh. Kemudian kami juga sempat diajak mengujungi perumahan yang merupakan bantuan dari Cina,khususnya bagi warga yang menjadi korban tsunami.
Pertama-tama kami singgah di Banda Aceh,yang dikenal karena tsunami yang dahsyat.Banyak kejadian yang menakjubkan disana.Misalnya ada kapal yang terdampar diatas bangunan rumah.
Hal tersebut dibuat menjadi monumen untuk wisata.Kami juga mengunjungi daerah Janto .Ada lagi didaerah yang berjarak 5 km dari pantai terdapat kapal tanker yang berbobot 2600 ton terdampar di daratan.Seluruh perumahan yang berlokasi, dekat kapal terhanjut oleh tsunami kecuali sebuah mesjid yang selamat,padahal letaknya tidak jauh dari terdamparnya kapal tanker tersebut
Kami sempat menyaksikan gambar gambar dari akibat tsunami,yang memporak porandakan Aceh .Menyaksikan gambar gambarnya saja,membuat kita merinding, apalagi mengalaminya. Kami tinggal di Hotel Lading ,selama beberapa hari dan memanfaatkan waktu kami untuk mengujungi teman teman disini.bahkan sempat diajak makan bersama disalah satu rumah warga. Gambaran menakutkan tentang Aceh,sama sekali tidak kami rasakan,selama berada disana.Bahkan menurut saya,sambutan teman teman disana sangat hangat,walaupun kami tampil berbeda.
Menuju ke Medan
Dari Banda Aceh,kami singgah di Medan dengan menumpang pesawat Lion dan menginap dihotel Antares .kota ini merupakan kota kenangan bagi kami berdua Kota Medan yang sudah berkembang sedemikian pesatnya, sehingga saya jadi takjub karena perubahan yang demikian..Kota ini menjadi kota kenangan bagi kami, karena sewaktu baru menikah,kami pernah tinggal selama 2 tahun disini.,dengan menumpang di rumah tante kami dijalan Gandhi,persimpanan Jalan Asia.
Karena sudah lama tidak kesini,maka kami ditemani oleh bu Setiawati sekeluarga untuk mengelilingi dan mengunjungi tempat tempat yang menarik, Salah satunya adalah dimana terdapat sebuah Wihara Budha yang besar Yang dapat dikunjungi oleh siapa pun dengan kapasitas menginap bagi tamu lebih dari 100 kamar.Walapun merupakan rumah ibadah untuk warga yang beragama Budha,namun tempat ini ,sekaligus merupakan tempat wisata. Bangunan yang dikemas secara unik ini,tidak kalah indah dari wihara Nan Tien Temple di Australia.Hanya saja ,lokasinya tidak seluas Nan Tien Temple