Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Kita Tidak Bisa Menilai Kondisi Keuangan Seseorang

Diperbarui: 25 Oktober 2018   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen mediaharapan.com

Hanya Berdasarkan Menu Yang Dihidangkan

Kita tidak bisa menilai kondisi ekonomi seseorang ,hanya  dengan menghadiri  undangan makan dari mereka dan menilai kondisi keuangannya,dari apa yang disediakan sewaktu  menjamu  kita.

Biasanya memang orang yang hidupnya sudah mapan,akan menyediakan makanan yang menurut taksiran kita  mahal ,seperti misalnya hidangan : ayam goreng,ikan kakap ,aneka ragam masakan dari daging. 

Sedangkan,bila kita kebetulan bertamu kerumah teman  atau sanak keluarga,yang kondisi ekonominya pas pasan dan kebetulan diajak makan dirumahnya,maka tentu saja,yang dihidangkan,menunya akan berbeda dengan keluarga yang kondisi ekonominya sudah mapan. Bahkan boleh  jadi,karena tidak ada persiapan,maka yang disuguhkan kepada kita,mungkin pisang goreng dan secangkir teh hangat. 

Akan tetapi kondisi ini,tidak dapat dijadikan patokan ,bahwa kondisi ekonomi seseorang dapat ditakar ,hanya berdasarkan apa yang dihidangkannya,ketika kita bertamu,karena ada faktor faktor lain,yang perlu diperhatikan.

Tidak bisa berpedoman dengan makanan yang disediakan

Misalnya ,ketika kami berkunjung  kekampung kampung di Sumatera Barat , mendapatkan situasi yang berbeda Hampir setiap tahun,pada hari Raya Idul Fitri,kami mengujungi para pelanggan yang biasa menjual hasil perkebunan ,seperti biji kopi,kulit manis dan Pala. keperusahaan kami. 

Mungkin karena menganggap kami sebagai Bos dari perusahaan,maka orang orang yang kami kunjungi menyediakan aneka ragam masakan,walaupun kami memahami,bahwa sesungguhnya,dengan menyaksikan rumah tinggal mereka,sudah dapat dipastikan kondisi ekonomi mereka jauh dari mencukupi.

Bagi orang dikampung,demi menjaga harga diri ,mereka berpedoman pada pribahasa :" Tak kayu janjang dikapiang"(artinya tidak ada kayu jenjangpun dipotong),Mereka akan menyediakan makanan yang enak-enak biarpun mungkin  berutang dulu untuk itu.

Yang dihidangkan,ayam dan daging serta lauk yang lezat lezat untuk menjamu kami,mungkin untuk menunjukkan rasa penghargaan,karena kami mau berkunjung kerumah mereka,walaupun harus mengendarai kendaraan selama berjam jam,untuk bisa tiba dirumah mereka,

 dokumen  Cookpad.com

Pengalaman  Lain
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline