Pada liburan Sekolah ditahun 1961, saya beserta nenek dan sepupu, berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan angkutan laut, yakni Kapal Tampomas. Perjalanan lewat laut, menghabiskan waktu dua hari.
Di Jakarta kami menginap di rumah sepupu nenek yang saya panggil Oma, yang tinggal di Kebayoran Baru ,di Kompleks Perumahan Belanda, yang tidak jauh dari kolam renang untuk umum.
Setiap Pagi, saya dan cucu oma namanya Tinneke, pergi berenang. Waktu itu Tinneke baru duduk kelas 3 SD, sedangkan pada waktu itu saya baru lulus SMP.
Setelah sebulan liburan di Jakarta kami kembali ke Padang. Masing-masing kami meneruskan kehidupan seperti semula dan Tinneke berserta keluarga pindah dari Jakarta ke Belanda.
Sebagai catatan, pada waktu itu belum ada ponsel dan sejenisnya sehingga kalau mau surat-menyurat harus dengan mengirim surat melalui kantor pos.
Sebagai anak sekolah, membeli perangko untuk saling berkirim surat ke Belanda bukan hal mahfum untuk kami lakukan. Maka sejak waktu itu, hubungan kami terputus dan tidak pernah lagi saling ketemu.
Namun baru belakangan ini kami dapat saling kontak kembali melalui WA setelah mencari informasi dari tante Yet, yang juga tinggal di Belanda.
Sebulan Berlibur ke Italia
Liburan musim panas di Eropa, kami diundang adik ke Italia untuk merayakan pesta pernikahannya yang ke-25 dan sekaligus merayakan ulang thun saya yang ke-75.
Kami berangkat ke Italia dengan menumpang pesawat Quatar. Setelah menempuh perjaanan selama 17 jam, kami mendarat di Bandara Internasional Marcopolo, Venezia.
Di sana kami sudah ditunggu oleh Margareth dan Sandro suaminya. Dari bandara, kami langsung menuju tempat tinggal adik saya di Padova tidak terlalu jauh dari Venezia, hanya 30 menit berkendaraan.