Walaupun sesungguhnya ada gereja Katholik yang jaraknya lebih dekat dengan kediaman kami ,tapi karena sejak awal sudah terbiasa menghadiri ibadah disini,serta sudah akrab dengan umatnya,maka kami memilih ,setiap minggu hadir di Gereja St.Marry ,yang lokasinya di Whitfords. Sekitar 15 menit berkendaraan dari Burns Beach
Sama Sama Gereja Katholik,Tapi Acara dan Gayanya Berbeda
Hari Minggu kemarin, jatuh pada Perayaan Palem.Biasanya di Indonesia kita mempersiapkan daun Palem ,yang dibawa oleh umat masing masing.Belakangan ini,karena daun palem semakin langka diperoleh,maka sudah diizinkan menggantikannya dengan daun kemuning.
Setahu saya,baru ada dua jenis daun,yang diizinkan untuk dijadikan sarana pelengkap dalam merayakan Minggu Palem setiap tahun.
Tapi kemarin,disini kami melihat selain daun Palem, juga dipakai daun zaitun.,yang banyak tumbuh di Australia. Sementara itu selain dari daun palem yang besar dijadikan dekorasi dipintu masuk gereja dan disisi bangku,yang akan dilalui prosesi ,ada juga yang di modifikasi menjadi salib dalam ukuran mini.
Karena menyaksikan ada pilihan,maka hampir tidak ada umat yang mengambil daun palem,karena disamping daunnya tajam dan runcing,bilamana tidak berhati hati dapat melukai orang yang berada disamping kita .Dan tentu saja,akan sangat berbahaya ,bilamana ujung daun palem yang runcing,terkena mata.
Salib Kecil Menjadi Pilihan Utama
Daun Palem itu dibuat seperti salib dan ditaruh dalam box ,untuk mempermudah bagi umat yang ingin mengambil untuk dibawa pulang kerumah.Karena disamping kecil dan mudah dibawa,juga merupakan kreasi unik dari anak anak disini.
Seperti lazimnya. prosesi yang diawali dari mulai pekarangan gereja,di dahului oleh barisan anak anak,yang berjalan sambil melambaikan daun palem atau daun Zaitun yang ada ditangan masing masing.
Kemudian diikuti oleh arak-arakan Pastor beserta pelajan misa Dimulai dari pintu masuk menuju ke Altar. Dari sejak awal kedatangan,kami sudah membayangkan bahwa gereja akan penuh sesak dengan umat,karena untuk parkir kendaraan saja,kami harus jalan kaki ,lumayan jauhnya.Mengingat lapangan parkir di samping gereja,sedang di renovasi.
Anak Anak Diikut Sertakan Secara Aktif.
Berbeda dengan kita di Indonesia,dimana anak-anak tidak dibolehkan kedepan,mereka duduk bersama orang tuanya .Tapi disini ,justru anak anak justru diajak untuk ikut serta secara aktif dalam perayaan ini.
Pastor Siprian yang berasal dari Kenya ,yang menggantikan Pastor Joe yang pindah tugas ke Armadale,berulang kali memangil anak anak.Mereka diajak kedepan kealtar dan ditanyakan kegiatan mereka disekolah minggu dan pastor
mengajak orang tua mengangkat tangan mendoakan anak anak semuanya.
Bagi anak anak,hal yang tampaknya hanya hal biasa ,tapi sungguh memberikan kegembiraan bagi mereka,karena diajak ikut berperan.walaupun sekedar tampil beberapa menit. Apalagi sebelum mereka kembali kebangku masing masing,Pastor menyalami mereka satu persatu.Suasana dalam gereja ,tampak sangat santai dan menggembirakan.Susana kekeluargaaan sungguh sangat terasa.