Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Tradisi Indonesia yang Tak Terlupakan

Diperbarui: 17 September 2017   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dok.pribadi

Bulan lalu sewaktu kami ikut hadir merayakan Wisuda cucu kami Dea Effendi dikampus nya kami sudah merasa sangat bangga dengan cucu kami yang menamatkan Master Degree dibidang Marketing dalam usia 22 tahun. Hanya selisih satu tahun dari ayahnya Irmansyah 

effendi ,yang ,adalah  merupakan putra pertama kami,yang diwisuda pada usia 21 tahun dengan predikat:"Magna Cumlaude " di California, Amerika Serikat. Malam inaugurasi diselenggarakan pada 

 tgl 5 Agustius ini diadakan di kampus The University of Western Australia.Tentu saja,kami bangga ikut menyaksikannya.

dokumen Roselina

Sehari Setelah Diwisuda, Langsung Dapat Kerja

Keesokan harinya Dea langsung bekerja karena dia telah diterima disuatu perusahaan di kota Perth. Mungkin disamping sudah lulus, Dea juga memiliki beberapa prestasi di perusahaan ,dimana selama masih kuliah, ia bekerja paruh waktu.

Gaji Pertama Untuk  Makan  Bersama Keluarga

Bulan September ini. berarti genap satu bulan bekerja. Dea mengundang kami dan seluruh keluarga untuk makan malam ditanggal 11 September 2017 direstoran Deyavu Rooftop di Perth. Cukup jauh juga perjalanan menuju Deyavu restoran,karena kami kuatir nanti kesulitan  mencari dimana lokasi

persis maka pagi hari  kami meluncur dari rumah untuk mencari lokasi keberadaan restoran tersebut Supaya sorenya ,kami  bisa hadir tepat waktu, karena diundang jam 18.00. Karena walaupun yang mengundang adalah cucu sendiri,tapi kami ingin menunjukkan bahwa dalam hal apapun,disiplin waktu perlu diperhatikan. Untuk menghargai orang yang mengundang kita,walaupun anggota keluarga sendiri.

Jam 17.30 kami tiba didepan Deyavu mencari tempat pakir ,ternyata ada satu tempat kosong,sehingga  kami pakir disana. Membayar parkir senilai 2 dolar, karena pakiran berlaku sampai jam 18.00 selewat itu gratis. Karena kami pikir masih terlalu awal untuk masuk ke restoran, maka kami duduk menunggu di kendaraan. Sementara itu cucu kami yang pertama ,bersama istrinaya juga sudah tiba dan mendapatkan tempat parkir ,persis dibelakang kendaraan kami,

Tiba tiba ponsel saya berdering dan langsung saya jawab, Ternyata telpon dari  cucu kami yang mengatakan dia sudah sampai dan melihat kami pakir diseberang Deyavu. Kamipun  menuju restoran.Memang cukup tinggi letak restoran dilantai tiga ,harus naik tangga karena left tidak bekerja alias rusak. Cukup tinggi tangga yang harus didaki sebelum tiba direstoran Deyavu.Ruang restorannya tidak terlalu luas,namun dikemas sangat rapi dan didekorasi secara khusus. Lumayan ramai tamu yang sudah duduk makan malam disana,walaupun masih jam 6.00 sore.

dokumen Roselina

Sambil menantikan kedatangan anggota keluarga lainnya,kami mengobrol dengan Dea. Menurutnya,nama:"Deyavu" yang menjadi merek restoran ini,berasal dari kosa kata bahasa Perancis. Yang kira kira artinya. "Teringat" atau "Terkenang" Karena kami akrab dengan menu yang ada didaftar, maka kami serahkan sepenuhnya kepada cucu kami untuk memesan makanan. Pelayan restoran ,yang kelihatan masih sangat muda, melayani kami dengan ramah dan santun 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline