Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Kenangan Pahit semasa masih muda

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14221490221694557565

Kenangan Pahit semasa masih muda

[caption id="attachment_393114" align="aligncenter" width="364" caption="Mount Elisabeth Hospital(sakurafile.Com)"][/caption]

Tahun 81 ketika itu saya berumur 38 tahun,saya harus merasakan suatu masalah keluarga yang sangat

prihatin.Dimana suami saya mendapatkan gangguan kesehatan ,hanya menurut dokter sinusitis. Ada infeksi pada rongga hidung dan akibatnya mengganggu pernafasan,serta sekaligus mengakibatkan aritmea. Yakni irama jantungnya menjadi tidak teratur dan terkadang berhenti. Sejak saat itu .suami saya disamping menjadi langganang dokter THT,juga sekaligus dokter specialis jantung .Karena kalau aritmea nya kambuh ,peluh dingin membasahi seluruh tubuhnya ,gemetaran dan seperti mau semaput.

Namun ternyata rutinitas berobat di kedua specialis ini ,tak memberikan kemajuan apapun, malahan semakin parah. .Kemudian atas anjuran dokter suami disarankan untuk operasi.Disebabkan ingin cepat sembuh kamipun menurut saran dokter dan terus dioperasi,. Namun lagi lagi saya kecewa ,karena setelah dioperasi bukannya mengalami kesembuhan,malah bertambah parah.

Operasi di Singapore

Karena kondisinya semakin memburuk dan diikuti dengan perdarahan setiap hari, akhirnya saya mengajak suami ke Singapore,yang menurut teman teman, disana banyak dokter-dokter yang spesialis yang canggih dan siap untuk melayani berbagai penyakit.Maka kamipun terbang ke Singapore untuk melakukan pemeriksaan disana.Hasil analisa dokter ,suami salah operasi,seharusnya dibersihkan mala dipindahkan tulang hidungnya.

Oleh dokter disarankan lagi dioperasi,tapi kali ini tidak memindahkan melainkan dibersihkan saja.Suami menurut atas saran dokter,maka dioperasi sekali lagi . Di Singapore kita tidak diizinkan menetap bersama dengan pasien kecuali di VIP.Ternyata kamar VIP nya penuh,maka saya harus pulang kehotel sendirian. Inilah untuk pertama kalinya dalam hidup saya,berpisah dengan suami. Biasanya kemanapun pergi,kami selalu bersama sama.Dengan hati yang sangat berat, saya meninggalkan rumah sakit dan meninggalkan suami menginap sendiri dirumah sakit Mount Elisabeth. Bisa dibayangkan betapa galaunya perasaan saya ,suami operasi dinegeri orang, sedangkan saya tidak bisa menemaninya.Malam harinya saya gelisah dan tidak bisa tidur ,serasa ingin agar jam dinding berputar lebih cepat, supaya saya dapat mengunjungi suami saya di rumah sakit.

Sebulan ,serasa Setahun

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline