Lihat ke Halaman Asli

Rose putih

pembelajar

Yuk, Mencintai dengan Bahasa Cinta: AMT MTsN 1 Bantul

Diperbarui: 13 April 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nazhif Masykur:  foto dukumentasi MTsN 1 Bantul

 

"Cinta adalah ketika kebahagiaan orang lain lebih penting daripada kebahagiaan Anda sendiri. "-H. Jackson Brown, Jr..
 

MTsN 1 Bantul. "Mencintai anak itu tidak penting!" Hadirin pun terperangah mendengar kalimat yang terucap narasumber dalam pertemuan itu. Mengapa bisa dikatakan mencintai anak tidak penting. Bukankah Allah sendiri adalah Arrahman dan Arrahim. Maha Pengasih dan Maha Penyayang sebagai indikator rasa cintanya pada ciptaanNya? Begitulah gaya komunikasi Muhammad Nazhif Masykur saat memberikan Achievement Motivation Training  (AMT) dihadapan siswa, orang tua, guru dan kepala sekolah di MTs Negeri 1 Bantul, Jumat 5 April 2024. Beliau sengaja mengucapkan kalimat kontroversi untuk memacing perhatian audien. Dan itu berhasil.

Ya mencintai anak tidak penting. Mencintai suami apalagi, sangat tidak penting. Ketika orang yang mencintai tidak memperhatikan bahasa cinta anak atau suami yang dicintainya. Dalam interaksi komunikatif dengan melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa (kelas 9) atau orang tua yang menyertai, konsultan pendidikan itu menjelaskan mencintai yang benar berdasarkan bahasa cinta. Lantas apa yang dimaksud bahasa cinta atau love language itu? Bagaimana mencintai yang tepat dengan bahasa cinta?

Lelaki kelahiran 1 Mei 1975 ini lalu menceritakan ketika dia didatangi seorang ibu dan anaknya yang duduk di kelas 8 SMP. Dia ceritakan betapa ibu dari Sleman ini mengeluh karena anaknya ketika dinasihati selalu menjawab dengan suara keras, marah-marah. Nazhif menduga anak tersebut mengalami gejala sindrom game.

Achievement Motivation Training  MTsN 1 Bantul (dok madrasah)

Ibu itu mengungkapkan kegalauan hatinya karena dia menganggap anaknya tidak mencintai dirinya. Ibu itu sendiri merasa telah mencintai anaknya. Uang saku, motor dan barang apa saja telah dia berikan pada anaknya. Wanita itu telah memberikan apa pun yang diminta anaknya. Nazhif lalu bertanya pada anak itu apakah dia mencintai orang tuannya. Anak itu menjawab bahwa dirinya mencintai orang tuanya. Orang tuanyalah yang tidak mencintainya. Dia menyatakan bahwa ayah ibunya tidak mempunyai waktu ketika dia mengajak orang tuanya jalan-jalan di waktu libur. Orang tuanya selalu punya alasan untuk menolak ajakan itu.

Mencintai anak tidak penting? Kalau cintanya tidak dirasakan anak apa gunanya? Bila rasa sayangnya tidak disadari oleh anak apa perlunya! Itulah yang dimaksud mencintai saja tidak penting. Yang lebih penting tentu saja adalah anak merasa dicintai. Ketika bahasa cinta anak dan orang tua tidak sesuai, cinta itu tidak akan nyambung. Bahasa cinta yang ditampilkan anak ibu dari Sleman itu adalah waktu istimewa atau quality time sedangkan orang tuanya tidak mau memberikan waktu istimewa untuk jalan-jalan membersamainya. Dia dan suaminya merasa sudah capai bekerja sehingga ketika sang anak memintanya jalan-jalan tidak dikabulkan dengan berbagai alasan.

5 bahasa cinta (gambar bfi.co.id)

Lima Love Languages (Bahasa Cinta)

Menurut motivator dengan sederet gelar ini (Nazhif Masykur, S.Fill., M.Pd., MCH., CNLP., EFT ) ada 5 bahasa cinta. Inilah bahasa cinta itu. (1) waktu istimewa, quality time (2) sentuhan fisik, physical touch, (3) menerima hadiah, receiving gifts, (4) pujian, words of affirmation, dan (5) layanan/bantuan, act of service.

Konsep bahasa cinta ini sebenarnya pertama kali dikemukakan konselor pernikahan asal AS, Gary Chapman, Ph.D, pada 1992 lewat bukunya berjudul The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate  Love language. Bahasa cinta ini merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada orang lain, baik itu hubungan pasangan atau hubungan orang tua dan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline