Lihat ke Halaman Asli

Rosita Sinaga

artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Siasat Guru Mengatasi Keuangan Seret di Masa Pandemik

Diperbarui: 27 April 2020   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi patch.com

Masa pandemik Corona terhitung sudah hampir dua bulan berjalan sejak wabah itu masuk ke tanah air. Siapa sangka virus yang mematikan tersebut akhirnya menjalar juga ke penduduk Indonesia yang berjumlah 270 jutaan jiwa.

 Jumlah besar yang membutuhkan perhatian besar pula dari pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan angka penderita wabah tersebut. Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada pemerintah,kapan berakhirnya wabah ini?

Ada ilmuwan yang memprediksi puncak wabah ada di bulan April, ada pula yang memprediksi sampai bulan Mei. Bahkan ada yang berani memprediksi sampai bulan Juli. Bagaimana ini?

Untuk mencegah terus mengularnya wabah Corona di seluruh Indonesia, pemerintah menetapkan  PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai dari Jakarta sejak awal April dan terus diperpanjang sampai hari ini. Namun, upaya pemerintah ini nampak sia-sia dikarenakan warga tetap saja keluar rumah. Apakah mereka bisa disalahkan?

Nanti dulu. Tanyakan dulu alasan mereka keluar rumah, apakah buat nongkong-nongkrong atau bekerja?

Kita tahu bahwa dampak PSBB sangat berdampak besar bagi perusahaan dan hampir di semua lini usaha dan jasa. Dengan diterapkan PSBB, karyawan terpaksa bekerja dari rumah bahkan banyak pula yang terkena PHK akibat perusahaan tidak berjalan sama sekali.

Semua orang mulai memutar otak untuk mencari uang demi bertahan hidup hari demi hari. Banyak pedagang yang merubah bisnisnya, dari tukang jahit baju menjadi penjahit masker. Dari pedagang baju dan sepatu, jadi pedagang sembako. Bahkan banyak  lahir pedagang dadakan yang menjual alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan vitamin akibat PSBB ini.

Bisa dibilang mereka sudah tidak peduli lagi dengan yang namanya Corona. Yang penting keluar rumah melakukan sesuatu demi mendapat segenggam beras hari itu.

 Jadilah aturan PSBB seakan dianggap angin lalu oleh sebagian besar warga Jakarta. Kebutuhan perut tidak mampu tunduk pada aturan jika aturan tersebut tidak mendatangkan solusi  ekonomi bagi kalangan menengah ke bawah.

Keuangan siapa yang tidak tergoncang di masa pandemik Corona?  Saya rasa hampir semua mengalami goncangan, termasuk saya sebagai seorang guru swasta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline