kutulis sebait puisi untukmu
tentang bulan yang memerah
kemana aku titipkan
semua rindu dan kegalauan
kemana aku melangkah
bayangmu mengikutiku
lelah aku memikul beban ini
ingin ku taruh di tepian malam
kukabarkan pada bulan yang memerah
semua tentang peristiwa
namun bulan pun tak peduli
temaram menyembunyikanmu
lelah aku berjalan
jauh sudah kulalui keganjilan
tentang bayangmu yang tak jua luruh
dari pelupuk mataku yang mengering
karna air mata
tak ada lagi di dalamnya
semuanya sirna di bebat rindu
kini hanya ada bayangmu yang kian nyata
Iseng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H