Lihat ke Halaman Asli

Rosanah

Saya seorang mahasiswa

Pembelajaran Daring pada Masa Pandemik

Diperbarui: 30 Juni 2020   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adanya virus covid-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan.  Dengan adanya virus covid-19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh, tetapi dalam keadaan seperti ini pun guru masih tetap harus melaksanakan kewajibanya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi / ilmu pengetahuan untuk diberikan kepada siswa. 

Pembelajaran jarak jauh atau daring ini dimulai pada tanggal 16 maret 2020, dimana anak mulai belajar dari rumahnya masing-masing tanpa perlu pergi kesekolah. Berbicara mengenai pembelajaran jarak jauh atau daring maka pentingnya penguasaan ilmu teknologi bagi seorang guru agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektf disaat pandemi seperti ini.  

Guru harus melakukan inovasi dalam pembelajaran diantaranya dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Semenjak pembelajaran diberlakukan dirumah, sebagian guru melakukan pembelajaran lewat media online seperti Whatsapp, google meet, google form, dll. Inovasi dalam Pendidikan akan ada juga berbagai cara yang dapat dilakukan guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuannya kepada siswa. 

Salah satunya ada yang menggunakan Grup Whatsapp, dimana guru sebelumnya akan membuat video pembelajaran lalu dikirim ke grup untuk amati oleh para siswa. 

Hambatan yang ditemukan saat dilakukannya daring diantaranya seperti belum merata nya internet dan teknologi, fasilitas seperti laptop dan handphone yang belum memadai, kemudian, pemberian tugas dalam waktu yang lama juga akan sulit dilakukan, menimbang akan berdampak negatif ada kesehatan mata anak. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI. Program ini ditujukan kepada para siswa/i jenjang TK/PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Ini merupakan upaya dalam terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan di masa pandemi. 

Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, secara ekonomi maupun lokasi rumah. "Belajar dari TV seru, tapi kadang suka kurang ngerti apa yang lagi dijelasin." Imbuh seorang siswa SD yang mengikuti program belajar lewat stasiun TVRI. 

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ketika program TV ditayangkan sesuai dengan jenjangnya interaksi yang terjadi hanya satu arah, saat guru menjelaskan dan peserta didik mengamati siaran TV. Sehingga akan besar kemungkinan terjadinya miskonsepsi. 

Maka dari itu, perlu bimbingan dan arahan agar interaksi dua arah terjalin dan menghindari miskonsepsi. Point penting yang juga ditekankan perihal penilaian yang di berikan guru kepada siswa, menegaskan disuatu pandemi sekarang penilaian harus diberikan guru lebih mengarah kepersoalan kualitas, bukan kuantitas. 

Jadi tugas-tugas itu tidak bisa dinilai seperti biasa, tapi harus lebih banyak bersifat kearah kualitatif, dan guru juga harus bisa memberikan motivasi. Pada pandemi covid-19 ini telah memberikan kita begitu banyak pelajaran, tidak hanya tentang upaya memutuskan rantai penularannya, tapi juga bagaimana anak-anak kita tetap belajar dan bagaimana sekolah-sekolah bereaksi memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline