Lihat ke Halaman Asli

Memilih Jenis Media (Multimedia) Berdasar Karakteristik Cerita

Diperbarui: 10 Februari 2020   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenis-jenis Media (vecteezy.com)

Multimedia kerap dimanfaatkan sebagai saluran informasi, tidak hanya satu namun lebih dari dua media yang digunakan dalam jurnalisme multimedia, tiap media memiliki kesan yang berbeda untuk penggambaran cerita karena memiliki karakteristik masing-masing.

Multimedia biasa dikenal sebagai penggabungan dari berbagai macam media namun sebenarnya multimedia memiliki cakupan yang sangat luas sehingga tidak ada kalimat ataupun gambaran yang pasti untuk mendefinisikan Multimedia, beberapa pakar pun tidak setuju dengan penggunaan kata multimedia sebagai artian atau pendefinisian. 


Multimedia mencakup berbagai spasialisasi mulai dari pengembang web hingga videografer. Misalnya saja yang termasuk ke dalam produk multimedia yaitu foto, video, audio, teks, grafik gambar dan grafik informasi. Multimedia akan membantu dalam peningkatan guna menarik perhatian audiens yaitu dengan berbagai jenis media akan digabungkan atau dimanfaatkan untuk dimasukkan kedalam suatu produk atau konten sehingga audiens tidak melulu melihat konten dengan satu jenis media yang sama, hal ini mampu meningkatkan interaktifitas audiens.

Untuk mampu memberikan informasi atau menceritakan suatu kisah, maka seorang reporter multimedia harus mampu membuat keputusan yang tepat dalam memilih jenis media mana yang akan ia gunakan dan mencocokannya dengan jenis cerita atau karakteristik yang akan dibawakan olehnya.

Reporter multimedia juga harus mengetahui kelemahan dan kekuatan dari berbagai macam jenis media sehingga informasi yang akan ia sampaikan tepat sasaran dan mampu dipahami oleh audiens. 

Proses produksi multimedia story

Berikut ini panduan yang dapat membantu dalam memilih jenis media sesuai dengan karakteristik cerita atau kisah yang akan dimuat:

1. Video

Tipe atau aspek cerita yang cocok untuk video:

  • Action, contohnya bencana alam, kegiatan olahraga, pertunjukkan konser, dsb.
  • Tempat sentral dalam sebuah cerita, melalui video maka audiens dapat mengetahui dengan jelas dan merasakan seperti apa tempat tersebut.
  • Karakter sentral dalam sebuah cerita, melalui video kita bisa melihat dan mendengar bahkan mengetahui perilaku mereka, terlebih jika dianimasikan maka akan lebih menarik
  • Drama, tidak hanya mengenai momen yang emosional namun juga sebuah cerita dari sebagian besar drama
  • Komedi, misalnya tentang video yang sedang populer atau trending di media sosial.
  • Anak-anak, terutama jika ada interaksi dalam cerita
  • Fauna, banyak orang yang senang melihat tingkah hewan.
  • Kejahatan dan TKP, orang-orang akan tetap menontonnya meskipun video tersebut membosankan atau buruk.
  • Makanan, misalnya video memasak atau makan.
  • Cara kerja atau cara melakukan sesuatu.
  • Raw video, banyak orang menyukai video asli tanpa editan apapun terlebih untuk berita baru.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline