Lihat ke Halaman Asli

Rosalia Tri Wulandari

Berproses dengan cara dan tujuan yang pasti

Pasar Belik Sonto karena pengaruh Pandemi dan Kurangnya Branding

Diperbarui: 11 Juni 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pandemi Covid 19 yang sempat ramai dibicarakan menyebabkan berbagai dampak, yang juga berpengaruh terhadap munculnya UMKM yang beragam. Perekonomian yang menurun dan juga berkurangnya lapangan kerja membuat banyak orang menjadi minim pengeluaran demi kelancaran hidupnya. Maka dengan munculnya UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang dimana merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan perekonomian pribadi maupun kelompok yang juga membuka peluang lapangan kerja di tengah situasi pandemi saat ini. Tidak hanya situasi yang sudah menjadi penghambat semuanya menurun, namun juga kurangnya branding dalam suatu produk yang dimiliki oleh suatu komunitas atau perusahaan. Dampak dari kecepatan informasi dapat digunakan dengan baik untuk membranding suatu brand, namun tidak semua manusia dapat melakukan dan memanfaatkannya dengan baik. Alhasil brand yang ada tidak akan mencapai target. 

Salah satu UMKM yang dibangun baik untuk menambah perekonomian warga dan juga membuka lapangan pekerjaan yaitu Pasar Tradisional Belik Sonto Gamplong. 

Pasar yang terletak di Desa Gamplong, Bantul ini memanfaatkan lahan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah setempat. Namun sejalannya waktu dan juga munculnya situasi pandemi saat itu membuat Pasar ini menjadi sepi pengunjung, dibandingkan saat awal bukanya Pasar Tradisional Belik Sonto yang selalu ramai dikunjungi pembeli dan juga wisatawan. Hingga sekarang masih menjadi permasalahan utama dari Pasar tersebut, bagaimana cara meningkatkan kembali minat pengunjung untuk datang ke Pasar yang buka setiap hari Minggu itu. Hal tersebut juga berdampak pada berkurangnya jumlah pedagang yang berjualan di Pasar, karena jumlah pengunjung yang menurun drastis dan mengakibatkan kurangnya pendapatan yang didapat. Sehingga saat ini pedagang yang masih bertahan berjumlah 13 pedagang, penurunan yang terjadi didukung juga dengan kurangnya Branding atau Digital Marketing yang dilakukan oleh pengurus Pasar. Minimnya pengetahuan dari kegunaan teknologi dan kurangnya kreatifitas dalam penggunaan media sosial menjadi salah satu alasan Pasar ini menjadi sepi pengunjung. 

Dibukanya Pasar ini tidak hanya memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah setempat, selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan menambah pendapatan dari warga Desa Gamplong. Namun dengan tujuan dibukanya Pasar dengan penggunaan digital marketing sangatlah minim memberikan dampak, karena tidak banyak diketahui oleh beberapa pelaku bisnis maupun pengurus Pasar. Persaingan yang ketat dan juga kuat membuat pengurus Pasar harus bisa menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada. 

Menggunakan teori strategi digital marketing yang menjelaskan bahwa strategi pemasaran digital akan membantu pemasar untuk menganalisis konsumen dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari konsumen secara langsung. Maka salah satu cara dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mencapai pada tujuan awal yaitu dengan memahami perkembangan pasar digital, dan bagaimana teknologi sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis untuk meningkatkan brand dan mendatangkan pelanggan. 

Pengurus pasar yang mempunyai bagian dalam pemasaran, harus lebih mengexplore perkembangan pemasaran di media sosial untuk mendukung peminat terhadap Pasar Tradisional Belik Sonto Gamplong yang juga dapat berdampak pada perekonomian pedagang yang merupakan warga setempat dari Desa Gamplong. Melalui pemanfaatan media sosial dan juga digital marketing para pengurus dan pedagang Pasar bisa meningkatkan penjualan produk dari biasanya, sehingga meningkatkan juga dari segi pendapatan karena didukung dengan jangkauan yang luas dari konsumen dan membuat mereka ingin mengunjungi dan mengetahui Pasar lebih lanjut. Selain itu, bagaimana terjadinya interaksi dengan konsumen. Berbagai konten yang disajikan sekaligus memberikan suatu informasi bagi konsumen, dimana akan menimbulkan pelayanan yang baik dan juga memberikan kesan yang positif. 

Maka dengan perkembangan teknologi dan juga meningkatkan kreativitas, pelaku bisnis akan bisa mengikuti alur persaingan bisnis yang ketat di berbagai situasi. Sehingga sama sama menguntungkan dan juga perkembangan Pasar semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas. 

Daftar Pustaka :

Wati, P.A., Martha,A.J., & Indrawati, A. (2020). Digital marketing. Malang: PT. Literindo Berkah Karya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline