Batik merupakan ciri khas atau kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, dikenal pada kerajaan ke-XVIII dan menciptakan batik tulis hingga batik cap.
Menurut Hamzuri (1985), batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Banyak produk yang dihasilkan sekarang, pastinya mengandung unsur batik dengan beragam motif dan juga gambar yang ada seperti produk sepatu, baju dan juga lainnya.
Menggunakan unsur batik pastinya menciptakan kesan mahal bagi penggunanya bahkan banyak juga produk yang dihasilkan limited edition, dengan motif batik yang hanya dimiliki oleh satu produk tersebut.
Tidak menutup kemungkinan juga batik bisa dikenal oleh mancanegara bahkan banyak dari mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut dengan mempelajari baik dari cara membuatnya hingga memproduksi suatu produk dengan ciri khas batik tertentu.
Kemunculan awal batik bermula dari pakaian yang digunakan oleh keraton ataupun kerajaan-kerajaan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Namun seiring berkembangnya zaman, batik dapat digunakan oleh siapa pun bahkan dari kalangan manapun. Saya pribadi sebagai generasi muda saat ini sangat menyukai semua produk yang berunsur batik, karena motif dan model yang ada sangat menarik dan terkesan sangat kaya akan budaya.
Terkesan lama dan kuno, batik terkadang hanya digunakan dalam acara - acara formal dan tidak bisa dimodifikasi, namun sekarang sudah banyak produk batik yang dihasilkan dan dapat digunakan dalam acara apapun. Maka dengan perkembangan batik bisa meningkatkan keinginan saya pribadi untuk lebih sering menggunakan produk bermotif batik dan dapat memperlihatkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Setiap daerah yang berada di Indonesia semuanya memiliki produk khas daerah mereka sendiri. Hal tersebut meningkatkan perkembangan batik agar semakin dikenal oleh semua orang dan juga oleh mancanegara.
Terlihat juga dalam penelitian yang dibuat oleh A. Hakke (1998) yang berjudul "THE ROLE OF SYMMETRY IN JAVANESE BATIK PATTERNS" dimana menjelaskan mengenai bentuk, warna dan ukuran yang dimiliki oleh setiap motif batik pastinya memiliki arti yang berbeda dan adanya keunikan yang juga kaya akan budayanya sendiri.
Penelitian tersebut sangat menjabarkan mengenai proses pembuatan dan juga makna dari setiap motif batik yang ada, dan hal tersebut benar adanya karena dengan keragaman dan kekayaan dari setiap motif batik yang berbeda-beda juga akan meningkatkan peminat untuk mengetahui lebih lanjut dan menunjukkan bahwa budaya Indonesia sangat kaya dengan ciri khas budayanya.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Tao Hua , Qingsheng Xie a , Qingni Yuan a,*, Jian Lv a , Qiaoqiao Xiong b (2020) dengan judul "Design of ethnic patterns based on shape grammar and artificial neural network" yang menjelaskan juga mengenai struktur dan bentuk yang dihasilkan oleh suatu pola batik.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa setiap peminat batik tidak selalu memperhatikan segala arti dan makna yang diciptakan dari suatu motif batik yang ada dengan kata lain tidak sepenuhnya mereka mempertimbangkan dalam parameterisasi dan desain dari motif batik.