Lihat ke Halaman Asli

Rosa Irawati

Freelancer

Resiliensi: Kemampuan yang Harus Dimiliki pada Masa VUCA Ini

Diperbarui: 25 Februari 2022   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

canva.com

Life is not a problem to be solved. But a reality to be experienced. - Soren Kierkegaard -

VUCA adalah singkatan dari Volatility (perubahan yang sangat cepat/fluktuatif), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), Ambiguity (ambiguitas). Sebuah kondisi yang sangat cepat perubahannya sehingga munculah ketidakpastian dalam berbagai aspek sehingga memunculkan sesuatu yang ambigu atau kebingungan. 

Menghadapi kondisi yang demikian, diperlukan sebuah kualitas diri agar mampu bertahan dan bahkan mencapai kesuksesan, salah satunya adalah resiliensi.

Resiliensi adalah sebuah kemampuan memahami bahwa hidup ini penuh dengan tantangan sehingga ketika terjadi masalah dan akaibatnya tak terhindarkan, individu dapat tetap bertahan, terbuka, fleksibel dan bersedia beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Sebagai contoh; perubahan di kelas, sejak 2 tahun ini terjadi perubahan kebijakan yang berganti-ganti; dari luring menjadi daring, tak lama kemudian menjadi luring dan saat ini kebanyakan menjadi daring kembali. Bila pendidik dan murid tidak memiliki resiliensi yang cukup maka dapat dibayangkan tinggat pressure dan stress yang dirasakan. Situasi belajar yang seharusnya produktif menjadi kontra produktif.

Untungnya resiliensi bukanlah bawaan sejak lahir namun sesuatu yang dapat dipelajari.  

Ciri-ciri individu yang memiliki resiliensi yang baik: 

  • Memiliki pengendalian diri yang baik 
  • Tenang dan rasional ketika memecahkan masalah.
  • Memiliki jejaring pertemanan yang baik dan setara.
  • Memiliki sudut pandang yang positif dari sebuah keterbatasan.
  • Mengenal penyebab emosi yang ada dan mampu mengontrolnya.
  • Mengasihi dirinya.

Cara-cara membangun keeterampilan resiliensi:

  • Milikilah hidup yang bertujuan.
  • Tinjau kembali tujuan hidup tersebut secara berkala.
  • Percaya dan bangun kemampuan diri.
  • Miliki jaringan sosial yang supportif.
  • Perluas arti kata kesempatan.
  • Berlatih kemampuan memecahkan masalah.
  • Tetap optimis (bukan berarti mengabaikan masalah, namun paham bahwa masalah ini pasti dapat dilewati).
  • Proaktif.
  • Self - Care



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline