Acapkali terjadi kecelakaan di jalan raya, terutama jalan tol dan jalan-jalan besar utama. Selain bebas hambatan (kemacetan), rata-rata permukaannya bagus. Dengan kondisi seperti itu,
- terkadang tidak terhitung keaadan kondisi kendaraan.
- tekanan angin dan garis ban
- kondisi pelk dan sayap ayun
- tikungan yang menukik
- tanjakan dan turunan
- Kampas rem
- dan Tali Penbelt (rata2 tidak tahu)
Sebelum berkendara coba cek tekanan udara, jangan sampai kurang karena mempengaruhi pengereman dan ayunan shockbreker. Biasanya menjadi berat saat memutar setir, terutama roda depan. Kemudian garis ban, bila sudah menipis bisa pecah karena panas jalan dan suka slip. Cek pelk, apakah masih rata permukaanya. Karena sering melibas medan berat kemungkinan ada perubahan dan harus dilakukan balancing. Selain itu pastikan swing arw mantaps, jika tidak maka harus spooring supaya kembali normal. Bila kondisi roda dan kaki-kaki bagus, maka pengereman bisa maksimal meski menghadapi tikungan-turunan dan tanjakan. Pastikan juga kampas rem tidak berbunyi. Kecelakaan yang sering terjadi, diawali dari rumah. Yaitu sebelum berangkat tidak teliti terhadap kondisi kendaraan dan fisik pengemudi. Pada saat mobil mau dipakai, maka lakukan pemanasan mobil beberapa saat. Periksa cooler radiator, cek kondisi penbelt takut ada keretakan. Baik, itu diantara yang saya faham sebelum dan tentang kendaraan. Berkait judul posting ini “Perawatan Penbelt”, mari kita mulai. Penbelt avanza dan Cenia, merupakan jenis penbelt tunggal (one for all). Yaitu : Pengisian aki, pemutar kipas radiator dan bagian lainya, sehingga system kerjanya super sibuk. Karena kondisi demikian, maka akan cepat rusak dan menimbulkan kecelakaan fatal karena penbelt ini apabila tanpa perawatan. Tak sedikit kecelakaan terjadi karena penbelt putus, bayangkan bila melaju kencang penbelt putus!. Maka tidak akan ada pengereman dengan mesin (engine break). Pertanyaanya, kenapa penbelt bisa putus?? Sumber utama bisa putus itu kenapa?? Jawabannya, karena dia one for all jadi dia sibuk maka jadi panas. Adapaun sumber yang sering adalah karena AC/Air conditioner Solusi, panaskan mesin sebelum dipakai beberapa saat, (AC kondisi mati saat start) setelah mesin panas, maka nyalakan AC sampai full. Setelah terasa dingin baru turunkan. Bila cara ini dipraktekan, kmungkinannya kecil putus penbelt. Sebab bila dalam perjalanan kondisi panas, terus AC dinyalakan tiba-tiba tanpa sesuai solusi di atas, maka ia menjadi beban dan putus. Kalo penasaran, coba saja menanjak dan nyalakan AC, maka laju kendaraan berat. Tapi, tanpa AC akan lancar. Jadi awali dari mulai berangkat. Demikian semoga bermanfaat http://rosadtea.blogdetik.com/perawatan-penbelt-avanza-dan-cenia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H