Lihat ke Halaman Asli

Aku Wanita Jalang dari Keluarga Kenthir

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1299677642455873778

Beruntung sekali papa Jawa dapat mamaku Menado cantik, namun papa juga rugi mendapatkan mama dari dunia kelam hiburan. Mama yang beruntung papa sangat mencintainya,tapi mama juga rugi karena papa adalah sampah,yang kerjanya, gak jelas kalayar-kluyur mengandalkan harta peninggalan eyang yang gak habis dimakan 10th, tapi lebih 10th..jadi pengemis jalanan.
Usiaku masih 11th kak Indra 14th ketika mama mengirimi aku hp murah untuk berkomunikasi dengan mama. Mama sudah pergi ketika aku kelas 3, setelah pertengkaran terakhir dengan papa. Setelah itu papa bagaikan orang gila,kluyuran,pulang terkadang dalam keadaan mabuk larut malam,kadang menjelang pagi, kadang siang atau tak pulang beberapa hari. Tinggalah kami berdua kakak beradik penunggu rumah. Rumah yang tadinya cukup riuh suara tawa aku,kakak, senyum mama dan papa.
Mama kini bukan lagi milik kami saja,mama sudah menjadi punya oranglain pula.Mama sudah punya teman hidup baru,namun mama masih ingat dan sayang aku dan kak Indra. Kami berdua tidak kekurangan makan ataupun mainan,kami hanya kekurangan kemesrahan keluarga.Namun lambat laun kami terbiasa juga dengan semua kehidupan yang ada. Kami hidup dijaman teknologi komunikasi yang canggih.Kangen sama mama kami tinggal calling.Ingin gembira tertawa kami bisa tertawa dengan tv atau video.Ingin tahu ini itu kami bisa tanya paman google,yang lebih banyak tahu dan gak ceriwis! Selain itu papa juga masih sayang dan memperhatikan kami.
Terkadang saja pada sa'at papa pulang kerumah dalam keadaan mabuk aku dan kak Indra sangat ketakutan sekali.Papa dengan mulut berbau minuman suka menciumiku,membuatku pusing,kadang sambil menangis menyebut-nyebut nama mama.Seolah-olah ia melihat mama pada diriku yang baru berusia 11th namun wajahku sudah mirip sekali sama mama.
Belakangan aku baru tahu papa juga mengkonsumsi dan ikut mengedarkan narkoba,yang sekarang baru aku tahu adalah sejenis yang namanya sabu. Pertamakali aku ingat sa'at papa mendatangi aku dikamar,sebelumnya papa menelan sesuatu diruangan tengah. Seperti biasa papa nampak sedih ketika masuk kekamar. Siang itu sd ku masih ada liburan,sementara kak Indra yang sudah smp kelas dua masih masuk sekolah.
Papa menciumi aku dengan nafas memburu... Aku terdiam rebah dipembaringan,telanjang bulat,papa juga,aku antara mengerti. Aku juga mengerti arti air yang membasahi sebagian tubuhku,aku mengerti papa tak memasukkan sesuatu kedalam alatku,sampai akhirnya ia tertidur kecapaian sampai Sore dikamarku,dan kak Indra pun mengerti apa yang telah terjadi.
Rasa rindu kekanak-kanakkan,kolok,masih ada pada diriku walau aku kini makin tegar menghadapi hidup,hanya pada kak Indra saja hal mana masih mungkin aku dapatkan. Terutama pada sa'at tidak ada papa,siang malam aku selalu dikamar kak Indra. Dari mulai kak Indra marah sampai kak Indra sendiri yang menggendong aku membawanya kekamarnya untuk tidur.kalau aku ngambek.
Kak Indra sudah punya pacar teman sekelas,aku sering meledekinya dan mendengar percakapan mereka.Aku juga tahu kakak mulai nakal suka menyimpan video-video dewasa.Aku pernah dimarahi ketika pertamakali aku mencuri memutar video tsb namun kakakku itu akhirnya juga tidak peduli lagi,karena sekarang siang malam aku dikamarnya,tidur bersamanya. Aku bahkan iseng menerobos masuk sa'at kak Indra sedang mandi.Kami mandi bersama sambil bercanda dan saling menyabuni tanpa ada rasa malu tanpa ada rasa salah.
Satu lagi,Anton adalah mahasiswa semester 4,tampan,cerdas,dialah orang pertama yang menyatakan cintanya padaku disa'at aku sudah kelas 2 smu,17th.Namun cinta kami hanya berjalan 4bln setelah dia dengan upayanya membawa aku kesebuah kamar hotel.Dengan rayuan-rayuan bombas,dengan kecupan-kecupan sayang,rabaan-rabaan pada daerah sensitif berhasil membuatku mengerang dan menggelinjang.Anton bukan hanya berhasil membuat aku kakasihnya menyerah tapi malah membuatku mengharapkan sangat.
Bagai sepasang pengantin diranjang hotel yang empuk kami melakukan hubungan sex yang pertamax. Aku begitu menikmatinya, aku tak peduli dengan apa yang sedang dilakukan Anton,apa yang diamatinya,aku hanya ingin melakukannya sampai puas...
Tapi kemesrahan dan kasih-sayang Anton pada sa'at kami memulai diatas ranjang hotel tak aku rasakan lagi sa'at dalam perjalanan pulang didalam mobil.Bahkan sebaliknya Anton sinis seperti begitu jijiknya tatapan Anton padaku. Menyebalkan ! Anton mulai menunjukkan belang sesungguhnya.Aku tak bisa menyintai lak-laki model ini.
" Ada apa Anton ? Kamu kenapa,katakan saja masalahnya tokh! aku belum apa-apamu kan.."
Anton mengerutkan keningnya berfikir seperti orang punya otak.
"Aku tidak bisa menerima bekas oranglain Ros.. keluargaku juga."
" Lantas..! "
"Kenapa kau mengkhianatiku Ros.. Siapa yang telah mendahului aku dan kapan kau berikan kesucianmu itu ? Ini akan membuatku bertanya terus dan kecewa seumur hidup,bagaimana nanti kita bisa hidup damai kalau sekarang ternyata kamu sudah tidak suci lagi."
Aku menatap Anton dalam-dalam
" ha..ha..itu masalahnya Ton. Kenapa kamu tidak katakan dari dulu,aku memang bukan orang suci dan kamu benar,kamu berhak mendapatkan dan mencari orang suci,ha..ha..dan aku saran kan Ton carilah juga dengan jalan yang suci pula!"
Anton diam tak menjawab,tapi tetap dengan rasa jijiknya padaku
"Pliiss.. hentikan disini Ton!" ucapku tegas dengan pandangan mengancam.
Anton menyisihkan mobil dan berhenti.
"Aku juga tidak menyukai kamu lagi, aku muak! sikapmu sekarang adalah pribadimu,dan aku percaya ini tidak akan berubah sampai nanti!"
Aku membuka pintu mobil sambil mengeluarkan kartu hp dan melempar hp pemberian Anton itu ke jok belakang,kami saling menatap sebelum aku bangun dari jok dan keluar
"Agar kamu tidak penasaran dan juga sebagai penguat kita untuk tidak bisa bersama lagi kukatakan padamu Ton... Aku..telah melakukan sex sejak aku kelas 5 esde !"
Tenggorokanku tersendak aku masih menatap Anton tajam.
"Aku tak ingin setelah mendengar ini kamu menemui dan melihatku lagi "
Anton masih tak mengeluarkan kata,hanya tetap melongo
"Enyah kau...munafik! "

Anton menjalankan kendaraannya pelan,masih tetap dongo menatapku,setelah itu kendaraannya melaju meninggalkan aku sendiri,tersenyum,kecewa,namun aku sudah tidak punya lagi penyesalan, inilah hidupku.....

1299678332740047371

foto ; Terimakasih...Google !



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline