Lihat ke Halaman Asli

Paradigma Mahasiswa Dalam Menyosong Society 5.0

Diperbarui: 26 Agustus 2022   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Society 5.0 merupakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat yang sudah terintegrasi dengan sistem teknologi berupa IoT (Internet of Things) dan AI (Kecerdasan buatan) yang dapat memproses big data dan menganalisa data tersebut.
Di era ini tergambarkan masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0.

Society 5.0 hadir dengan mengusung konsep bahwa semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Sehingga internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi dan menganalisis data, melainkan juga untuk menjalani kehidupan, yang dimana hal tersebut akan menciptakan  keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.

Pada era tersebut dibutuhkan profil mahasiswa yang memiliki soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berempati, pola pikir yang mau berkembang, serta adaptif. Mahasiswa merupakan seorang pelajar yang dilatih dan terlatih untuk selalu kritis dalam menghadapi setiap persoalan yang ada. Mahasiswa dituntut harus mempunyai kemampuan kognitif yang dimana mampu memecahkan masalah yang kompleks, berpikir kritis serta kemampuan menggunakan teknologi.

Di kampus mahasiswa di ajarkan untuk selalu sensitif dan melek pada setiap permasalahan atau isu yang berkembang dan yang sedang terjadi, mulai dari permasalahan mahasiswa itu sendiri, organisasi, sosial, bahkan permasalahan bangsa. Hal ini merupakan bentuk peranan mahasiswa sebagai garda terdepan yang akan menentukan bagaimana bangsa ini kedepannya. Dan sesuai juga dengan peranan nya bahwasanya sebagai agent of change, social control, dan iron stock.

Mahasiswa sebagai agen perubahan bukan berarti kita hanya menjadi perintis perubahan, tetapi kita juga harus menjadi pelaku dalam perubahan tersebut. Tanpa sebuah aksi nyata, perubahan pun tidak akan mungkin terjadi. Sesama mahasiswa harus hidup berdampingan dalam menciptakan sebuah perubahan. Berani mengatakan kebenaran, tidak menyembunyikan kebohongan, dan selalu menyerukan keadilan agar tidak terpedaya omong kosong para politisi yang mengatasnamakan kesejahteraan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline