Lihat ke Halaman Asli

Pesan Pak tua yang Tersisa

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku ingat riak air dalam darah Ku dengar jeritan dalam resah Ku rasakan tangisan dalam hembusan yang indah “Adakah jiwa yang tersisa?” Hening malam tiba melepas senja Aroma kehidupan tak tercium sedikitpun dari rasa yang tercipta Hanya bambu runcing yang mendengar tanya mereka “Adakah jiwa yang tersisa?” Ku angkat telunjuk dengan bergetar Hingga kuambil sumpah dengan tegar Ku ragu membela negeriku Ku malu membela negerimu Melihat kalian di jajah setelah kemerdekaan Menyaksikan setan yang mengangkang di antara kalian Menggerogoti jiwa yang mungkin samar mungkin gelap di masa depan Tuhan dimana kau sembunyikan otak mereka Kenapa raganya menolak sang jiwa Lepaskanlah derita dari himpitan China dan Amerika Kibarkanlah merah putih di setiap cinta dan karyanya “Hey Pahlawan mudaku!” Jalan terang yang kau pilih hanyalah patamorgana Jalan gelap yang kau pilih itulah neraka Tegakanlah jalanmu pada pancasila Tinggalah kami menyaksikan perjuangan mu setelah kemerdekaan “Dariku jiwa yang tersisa” SELAMAT HARI PAHLAWAN Kamar mungil 10 november 2012 DF




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline