Lihat ke Halaman Asli

Rori Idrus

Pemulung Hikmah

Menyusuri Lorong Waktu

Diperbarui: 24 April 2020   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar: cairofood.id)

Ramadhan tahun lalu, masih kuat di ingatan kita umat muslim, masjid atau mushola penuh sesak para jamaah menunaikan sholat tarawih berjamaah.

Ramai orang berbondong-bondong mengenakan mukenah dan baju koko berjalan menuju masjid atau mushola, shaf sholat terisi penuh bahkan sampai halaman.

Tetapi kini, itu semua raib ntah kemana, masjid dan mushola ditutup untuk segala macam aktivitas keagamaan.

Orang-orang menunaikan sholat tarawih dirumah masing-masing, semarak ramadhan pun kini hilang, nuansa bulan suci tak terasa nikmat lagi.

Anak-anak dengan keluguan dan kepolosannya bermain penuh ceria di masjid dan mushola menambah semarak suasana ramadhan.

Adzan maghrib berkumandang, makan takjil bersama setelah menahan lapar dan dahaga seharian, kini itu semua tak ada lagi.

Sore hari ramai pedagang musiman, pasar ramadhan menjajakan bermacam pilihan jajanan dan makanan untuk buka puasa yang menggoda selera, kini itupun sudah tak ada lagi.

Menyusuri lorong waktu, teringat momentum kebersamaan dengan teman-teman, buka puasa bersama bareng teman-teman yang hanya bisa dinikmati setahun sekali, pun sudah tak ada lagi.

Menjelang lebaran nanti, dipastikan tak ada lagi ramai orang berbondong-bondong mudik ke kampung halaman.

Setahun sekali merajut tali silaturrahmi, berkumpul dengan keluarga sanak saudara di kampung, kini tak bisa lagi dilakukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline