Lihat ke Halaman Asli

Rori Idrus

Pemulung Hikmah

Menyikapi Surat Edaran Kemenag Sambut Ramadan dan Idul Fitri

Diperbarui: 20 April 2020   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar: Dokumen Kementrian Agama Republik Indonesia)

Menyambut bulan suci ramadhan ditengah situasi pandemi, Kementrian Agama telah menerbitkan Surat Edaran No.6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H Ditengah Wabah Pandemi Covid-19.

Dengan semangat beragama dan berbangsa, sejatinya demi mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus, maka kita semua dapat mematuhi Surat Edaran (SE) Kemenag tersebut.

Terkecuali bagi kita umat muslim yang berada di zona hijau, beberapa point panduan bisa kita abaikan tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sekali lagi demi mendukung upaya pemerintah memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Sebagai pemeluk agama islam yang taat, mari kita coba melihat SE Kemenag tersebut dalam perspektif penghayatan dan pengamalan agama pada konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saya kira itu menjadi sangat penting, karena sudah semestinya kita tempatkan agama pada posisi dan peran yang sangat mendasar dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan.

Di dalam agama terkandung pola hubungan dengan Tuhan, dan hubungan sesama mahluk, hubungan antar manusia.

Hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan (hablumminallah) bersifat pribadi dan suci, karenanya tidak bisa dipertanyakan, apalagi diperkarakan.

Sementara hubungan horizontal antar sesama manusia dan lingkungannya (hablumminannas), di samping bersifat perseorangan, juga sosial dan kultural. Keduanya memiliki hubungan yang erat dalam konteks kehidupan bangsa.

Dimensi ketuhanan merupakan jiwa dan ruh bagi pengembangan spritualitas kehidupan bangsa dan negara. Sedangkan aspek hubungan sesama manusia (mu'amalat) lebih bersifat luas, terbuka, rasional, dan obyektif dapat dikembangkan secara adaptif dan interaktif dari segi-segi kebangsaan dan kenegaraan.

Dalam tulisan ini, saya ingin mengulas beberapa poin-poin penting panduan ibadah ramadhan sesuai dengan SE Kemenag tersebut, hal ini sebagai upaya pribadi saya untuk memposisikan agama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline