Lihat ke Halaman Asli

Rori Idrus

Pemulung Hikmah

Mendidik Murid Bisa Sabar, Mendidik Anak Sendiri Marah-marah Terus

Diperbarui: 15 April 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Gambar ilustrasi: via kompas.com)

Kemungkinan besar judul tulisan saya kali ini memang sekarang sedang dialami oleh banyak guru-guru dan orangtua di Indonesia, semenjak diberlakukannya aturan belajar dari rumah ditengah pandemi virus Corona atau Covid-19.

Di satu sisi, sebagai seorang guru harus menjalankan tugas mengajar muridnya secara daring, disisi lain dia juga harus mendampingi anak-anaknya mengerjakan tugas-tugas dari gurunya.

Banyaknya beban tugas yang diberikan oleh para guru, acapkali membuat anak merasa kesulitan dalam mengerjakan, sehingga membutuhkan pendampingan oleh orangtuanya.

Sejatinya pembelajaran secara daring jika mengikuti edaran Kemendikbud, terdapat 4 arahan penting yang seharusnya dilaksanakan oleh guru, arahan tersebut yaitu:

1.Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;

2. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;

3. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah;

4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari rumah diberi umpan baikyang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

Kemungkinan besar surat edaran tersebut tidak disosialisasikan secara merata ke seluruh sekolah di Indonesia, sehingga banyak guru yang ternyata terlalu banyak memberikan beban tugas kepada muridnya ketika mengajar secara daring.

Bahkan sangat mungkin sama sekali tidak menyelipkan materi tentang pandemi Covid-19, padahal hal tersebut penting agar murid memiliki keterampilan hidup bagaimana langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan supaya tidak tertular virus Covid-19.

Banyaknya tugas tak jarang membuat siswa dan orangtuanya merasa kesulitan, orang tua dan anak pun akhirnya uring-uringan, bahkan terjadi meskipun dirinya adalah seorang guru, karena ada perbedaan antara mengajar anak orang lain dengan anak sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline