Lihat ke Halaman Asli

Ropiyadi ALBA

Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Selamat, Menjadi Mahasiswa Baru PTN 2020/2021

Diperbarui: 14 September 2020   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar :harianbhirawa.com

Tahun Akademik 2020/2021 bagi para mahasiswa baru telah dimulai. Para mahasiwa baru, baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sudah mulai mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang merupakan kontrak kuliah mereka selama 1 semester. Mereka akan memulai kembali studi mereka setelah mereka dinyatakan lulus dari jenjang SMA/SMK/MA pada tahun pelajaran 2019/2020. Tentunya model dan tata cara pembelajaran di perguruan tinggi sedikit berbeda dengan model dan tata cara belajar di jenjang SMA/SMK/MA. Dengan menyandang predikat baru sebagai mahasiswa, tentunya aspek kemandirian sangat ditekankan dari setiap individu dalam mengikuti model dan gaya pembelajaran di perguruan tinggi.

Khusus bagi para lulusan SMA/SMK/MA yang diterima di Perguruan Tingggi Negeri (PTN), tentunya ada kebahagiaan tersendiri yang dirasakan oleh mereka dan kedua orang tuanya. Kebahagiaan pula dirasakan oleh para guru di sekolah tempat mereka menimba ilmu selama 3 tahun lamanya. Kebahagiaan ini sangat beralasan, karena masuk ke Perguruan Tingggi Negeri (PTN) bukanlah perkara mudah, karena harus melewati beberapa tahapan seleksi dan diikuti oleh banyak lulusan dari berbagai wilayah di tanah air.

Ada beberapa jalur yang dilalui oleh para lulusan SMA/SMK/MA untuk dapat diterima di Perguruan Tingggi Negeri (PTN).

1. Jalur Pertama, yaitu jalur Undangan. Jalur undangan pertama bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingggi Negeri (SNMPTN). seluruh siswa kelas XII (dua belas) dari tiap sekolah didaftarkan nama-nama mereka melalaui Pangkalan Data Statistik Sekolah (PDSS) yang telah terintegrasi dengan sistem Data Pokok Pendidikan (DAPODIK). Setelah semua nama masuk dalam PDSS, maka selanjutnya hanya sekitar 40 % siswa dengan nilai akademik terbaik saja yang akan masuk tahap seleksi selanjutnya. Dasar seleksi pada jalur ini adalah nilai raport dari semester 1 sampai semester 5. Kemudian para siswa tersebut akan mendapat nomor akun dan username yang akan digunakan untuk mendaftar ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia, dengan batasan pilihan 2 Perguruan Tingggi Negeri (PTN) dengan masing-masing 1 program studi berbeda atau 1 Perguruan Tingggi Negeri (PTN) dengan 2 program studi berbeda.

Jalur undangan kedua bernama Seleksi Nasional Masuk Politeknik dan Poli Tani Negeri (SNMPN). Pada jalur ini setiap siswa tidak diwajibkan didaftarkan ikut seleksi. Hanya mereka yang berminat masuk Perguruan Tingggi Negeri (PTN) vocasional saja yang akan direkomendasikan oleh sekolah asal mereka. Kemudian langkah selanjutnya mereka mengisi secara mandiri data-data yang dibutuhkan oleh panitia seleksi secara online / daring.

Jalur Undangan ketiga bernama Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) . Jalur ini hampir sama dengan SNMPN, yakni setiap siswa tidak diwajibkan didaftarkan ikut seleksi. Hanya mereka yang berminat masuk Perguruan Tingggi Negeri Keagamaan Islam (UIN/IAIN/STAIN) saja yang akan direkomendasikan oleh sekolah asal mereka. Kemudian langkah selanjutnya mereka mengisi secara mandiri data-data yang dibutuhkan oleh panitia seleksi secara online / daring.

2. Jalur Kedua, yaitu jalur seleksi atau ujian. Jalur ini bernama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penyelenggara SBMPTN sama dengan SNMPTN yaitu Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang merupakan lembaga yang dibentuk baru sekitar 2 tahun yang lalu. Berbeda dengan jalur pertama, pada jalur ini peserta terlebih dahulu diwajibkan registrasi dengan membayar biaya registrasi sebesar Rp. 200 ribu dan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Banyaknya pilihan PTN sama dengan jalur SNMPTN yaitu 2 Perguruan Tingggi Negeri (PTN) dengan masing-masing 1 program studi berbeda atau 1 Perguruan Tingggi Negeri (PTN) dengan 2 program studi berbeda, dan disarankan tidak lintas minat.

3. Jalur Mandiri. Apabila para siswa masih belum diterima masuk PTN pada jalur undangan (SNMPTN/SNMPN/SPAN PTKIN) maupun ujian (SBMPTN), mereka masih berkesempatan masuk PTN melalui jalur mandiri. Hampir semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) membuka jalur mandiri, namun jalur ini lebih berbayar dibandingkan jalur undangan maupun jalur SBMPTN.

Saya ucapkan selamat kepada para lulusan SMA/SMK/MA Tahun Pelajaran 2019/2020 yang dinyatakan diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada Tahun Akademik 2020/2021, semoga kalian dapat mengembangkan potensi yang kalian miliki dan kelak menjadi pelanjut estefeta kepemimpinan negeri ini. Tantangan awal sudah di depan mata, berupa sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai akibat masih belum meredanya pandemi Covid-19. Namun, saya yakin kalian akan mampu melewatinya karena kalian adalah generasi millenial yang sudah sangat akrab dengan kemajuan IPTEK dan siap menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.***

Ropiyadi ALBA 140920

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline