Lihat ke Halaman Asli

Ropiyadi ALBA

Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Peluang Sukses Anak MIPA Lebih Besar dari Anak IPS? Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 3 Agustus 2020   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar (hohero.com)

Pada Kurikulum 2013 penjurusan untuk para peserta didik yang duduk di bangku SMA/MA dilakukan di kelas X, atau pada awal mereka masuk SMA/MA. 

Sebuah satuan pendidikan (sekolah) dapat menentukan kriteria penjurusan berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA. 

Di dalam Permendikbud tersebut diatur mengenai pemilihan kelompok peminatan (penjurusan) didasarkan pada nilai rapor SMP/MTs, nilai Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, hasil tes penempatan ketika mendaftar di SMA, dan hasil tes bakat minat oleh Psikolog. 

Selain itu penjurusan juga mempertimbangkan aspek proporsionalitas jumlah siswa per rombongan belajar pada tiap jurusan dan kecenderungan minat siswa.

Salah satu yang menjadi permasalahan di sebuah sekolah adalah tidak proporsionalnya antara jumlah peminat MIPA dan IPS. Banyak orang tua yang menginginkan anaknya masuk ke jurusan MIPA, dan berusaha pindah jurusan ketika tahu bahwa anaknya ditempatkan di IPS. 

Tidak jarang orang tua memaksakan kehendaknya kepada sekolah bahkan kepada anaknya sendiri agar anaknya bisa masuk di jurusan MIPA. Hal ini disebabkan oleh masih adanya anggapan yang kurang tepat terkait jurusan MIPA dan IPS.

Beberapa anggapan yang kurang tepat terkait jurusan MIPA dan IPS di antaranya:

1. Anak MIPA lebih pandai dari IPS
Anggapan ini tidak benar. Kalau anak MIPA itu lebih pandai dari IPS parameternya apa? Tidak semua anak MIPA memperoleh nilai tuntas pada tiap bidang studi, sebaliknya banyak anak IPS yang memiliki nilai ketuntasan pada seluruh bidang studi. 

Berbicara pandai alat ukurnya bukan saja skala nilai Intelligence Quotient (IQ), namun juga harus mempertimbangkan nilai kecerdasan lainnya termasuk Emotional Quotient (EQ).

2. Jurusan kuliah yang bisa dimasuki anak MIPA lebih banyak dari anak IPS
Sebenarnya jurusan khusus anak MIPA jumlahnya tidak lebih banyak dari jurusan yang bisa dimasuki anak IPS. 

Anak MIPA memang umumnya "menyeberang" ke Jurusan IPS (humaniora) lewat program IPC, tapi bukan berarti pilihan jurusan kuliah anak IPS itu sempit. Justru jurusan-jurusan IPS adalah jurusan yang menarik, hingga anak MIPA ingin turut bersaing mendapatkannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline