Lihat ke Halaman Asli

Ropiyadi ALBA

Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Antara Sensasi dan Persepsi

Diperbarui: 11 Juni 2021   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara Sensasi dan Persepsi. | sumber: brilio.net

Dalam ilmu psikologi, sensasi diartikan sebagai sebuah aspek kesadaran yang sangat sederhana sebagai hasil dari panca indera kita, seperti panas, warna, aroma, rasa dan lain sebagainya. Dalam pengertian lain, sensasi adalah penerimaan stimulus melalui alat indera, sedangkan persepsi adalah penafsiran dari stimulus yang diterima tersebut. 

Untuk hal-hal yang sifatnya kognitif, setiap sensasi yang diterima seseorang umumnya akan memiliki persepsi yang sama antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, ketika tangan menyentuh api -yang artinya indera peraba menerima stimulus dari api-  maka secara umum setiap orang akan mempersepsikan bahwa api itu panas dan segera menjauh dari api tersebut.

Namun tidak selalu persepsi seseorang akan sama dengan orang lain, walaupun mendapatkan sensasi yang sama. Hal ini biasanya menyangkut sesuatu yang bersifat perasaan.

Misalnya, ada sebuah bencana alam yang menimpa sebuah kampung dan melenyapkan harta benda bahkan nyawa. Semua korban bencana tentunya mendapat sensasi yang sama, yaitu berupa bencana alam. 

Baca juga: Tahap Pemrosesan Informasi: Sensasi, Persepsi, dan Atensi

Namun penafsiran mereka atau persepsi  akan stimulus bencana tersebut berbeda-beda. Ada orang yang merespon bencana tersebut dengan luar biasa sedih bahkan depresi, ada yang trauma berkepanjangan, namun ada juga yang menerimanya dengan penuh kepasrahan dan kesabaran. 

Perbedaan persepsi seseorang akan sebuah sensasi bisa berbeda-beda, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Pengalaman atau ingatan
Orang yang mempunyai pengalaman sebelumnya dengan suatu sensasi yang pernah dialami, maka persepsinya akan berbeda karena ia masih ingat bahwa ia pernah mengalami hal tersebut, sehingga responnya akan sensasi tersebut lebih terarah dan terkontrol. Berbeda halnya dengan seseorang yang belum mengalami sensasi yang sama, maka orang tersebut lebih cenderung reaktif dan emosional.

2. Fisiologis
Persepsi yang berbeda dapat disebakan pula oleh faktor perbedaan fisiologis. Kepekaan alat indera seperti mata misalnya, sangat mempengaruhi persepsi seseorang dalam melihat sebuah pemandangan. 

Baca juga: Sensasi, Atensi, dan Persepsi yang Dirasakan Saat NgeDrakor!

Orang yang mengidap rabun jauh (miopia) akan kurang respon dalam melihat pemandangan yang indah dari kejauhan, karena kekurangtajaman penglihatannya. Namun orang yang berpandangan mata normal akan merasa takjub dengan apa yang dilihatnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline