Lihat ke Halaman Asli

Ropiyadi ALBA

Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat .

Membentuk Generasi Yang Religius, Berkarakter, Intelektual, dan Berbudaya

Diperbarui: 20 Februari 2020   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dzikir Pagi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Dari tujuan pendidikan nasional tersebut, paling tidak ada 4 kompetensi yang harus dimiliki setiap peserta didik, di antaranya:

1. Kompetensi Sikap Spiritual, meliputi aspek peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kompetensi Sikap Spiritual dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap pengamalan dan penghayatan nilai-nilai agama yang dianut oleh setiap peserta didik.

2. Kompetensi Sikap Sosial, meliputi aspek pengembangan akhlak mulia dan karakter budaya bangsa, seperti : jujur, kerjasama, toleransi, disiplin, dan tanggung jawab

3. Kompetensi Pengetahuan, meliputi kemampuan peserta didik dalam pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,dan evaluasi terhadap suatu masalah.

4. Kompetensi Keterampilan, meliputi kemampuan dan kreatifitas terhadap penerapan nilai-nilai yang didapat pada kompetensi pengetahuan.

Setiap sekolah atau satuan pendidikan harus dapat menerjemahkan setiap tujuan pendidikan tersebut ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, baik dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, maupun ekstra kurikuler. Meningkatkan kompetensi spiritual merupakan salah satu upaya membentuk generasi yang religius. Sudah sama-sama kita ketahui bahwa perkembangan informasi dan teknologi di abad 21 ini demikian pesatnya, kalau tidak diimbangi oleh kemampuan spiritual serta iman dan taqwa, bisa jadi kemajuan zaman hanya melahirkan generasi "robot" yang hanya membentuk manusia yang pintar namun kering akan nilai-nilai sosial dan spiritual. 

Untuk menjawab tantangan ini, SMA Putra Bangsa Depok,merasa perlu untuk terus membekali peserta didiknya dengan nilai-nilai spiritual dan sosial. Salah satu bentuk pembiasaan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembacaan zikir Al Ma'tsurat dan sholat dhuha sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Kegiatan ini baru berjalan memasuki tahun keempat, dan alhamdulillah sudah memberikan warna positif bagi perkembangan dan pembentukan karakter para warga sekolah khususnya peserta didik. Selain kegiatan rutin harian, adapula kegiatan rutin yang sifatnya Perayaan Hari besar Agama Islam. Peringatan Muharram, Iedul Adha, Maulid Nabi, dan Isra Mi'raj merupakan salah satu contoh kegiatan yang sudah dilakukan rutin setiap tahunnya, dan dianggap mampu meningkatkan kesadaran beragama dan meningkatkan nilai-nilai spiritual, di samping tentunya juga dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial dan kerja sama antar warga sekolah.

Sholat dhuha

Selain program pembiasaan tersebut, ditanamkan pula catur budaya meliputi budaya santun, budaya membaca, budaya harmonis, dan budaya kerja. Untuk menanamkan sikap santun terhadap semua warga sekolah, selalu digaungkan slogan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun). Sedangkan sebagai upaya untuk mewujudkan budaya membaca dan seiring program pemerintah, SMA Putra Bangsa Depok juga membuat sebuah program terkait Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Untuk mewujudkan Gerakan Gemar Membaca dibuatlah Pojok-Pojok Bacaan dan Kegiatan Literasi 15 menit sebelum dimulainya pembelajaran.

Pojok Baca SMA Putra Bangsa


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline