Lihat ke Halaman Asli

Ropiyadi ALBA

Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Perjalanan Besan ke Ngawi

Diperbarui: 4 Januari 2020   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Screenshoot Google map

Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di pinggiran ibu kota, sejujurnya saya jarang sekali melakukan perjalan jauh ke luar kota apalagi ke luar pulau atau luar negeri. Perjalanan jauh yang saya ikuti rutin setiap tahun biasanya ke Bali, itupun dalam rangka perjalan kerja bukan wisata keluarga.

Kemaren, tepatnya Kamis 2 Januari 2020 saya dan rombongan keluarga kakak ipar saya mengadakan perjalanan dari Lenteng Agung-Jakarta Selatan menuju Ngawi- Jawa Timur. Ini perjalanan saya pertama dan terjauh di luar perjalanan kerja.

Perjalanan sejauh kurang lebih 628 km ini dilakukan karena anak kakak ipar saya akan menikah dengan seorang wanita pilihannya, yang kebetulan kedua orang tuanya berasal dari Ngawi-Jawa Timur. Orang Betawi ( Jakarta ) biasa menyebutnya ngebesan.

Perjalanan ngebesan kami mulai pada hari Kamis pukul 21.30 WIB dan sampai lokasi hari Jum'at pukul 10.00 WIB. Lama perjalanan sekitar 12 jam dengan perjalanan agak santai dan beberapa kali berhenti di restoran area atau SPBU.

Dok.Pri (bentang persawahan dengan latar belakang Gunung Lawu)

Setelah tiba di Ngawi, saya saksikan masih banyak rumah penduduk yang berarsitektur rumah Jawa Tempo dulu (Joglo) serta masih banyak sawah terbentang di sana-sini. Pernikahan yang akan dilangsungkan hari Sabtu, 3 Januari 2020 saya nilai sebagai sebuah perpaduan dua adat budaya yang berbeda, antara adat Betawi (Jakarta) dan Jawa.

Dok.Pri (proses menjelang akad nikah)

Perkawinan atau pernikahan memang sejatinya tidak hanya menyatukan  dua insan saja, namun juga menyatukan dua keluarga besar dan dua budaya yang berbeda menjadi satu kesatuan yang akan melahirkan sebuah keluarga baru yang saling asah, asih , dan asuh.

Suasana alam di Ngawi cukup sejuk, dengan bentang alam berupa areal persawahan dan banyak pohon jati serta pemandangan gunung Lawu di kejauhan. Masyarakat yang kami temui juga ramah-ramah.

Semoga perjalanan ini membawa hikmah tidak hanya menyatukan dua insan yang berbeda, namun makin mempererat hubungan silaturahim antara Jakarta dan Ngawi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline