Back Street, Korban Pembunuhan (1)
Kelas bubar. Mata kuliah sosiologi selesai. Hari sabtu yang melelahkan.
"Yang. Ntar malam ya," kata Tiwi pada kekasihnya.
"Oce. Aku jemput ya," jawab Dimas sambil mengedipkan mata.
Hubungan terlarang. Bukan oleh orang tua, tapi oleh cowok Gang Rumpun. Tak boleh ada cewek gangnya yang disunting cowok lain. Jika ada yang berani, siap-siap tanggung akibatnya.
Beberapa kali terbukti. Cowok yang berani datang apel malam mingguan, babak belur diamuk pemuda gang Rumpun. Tak hanya orangnya, kendaraannya juga.
"Siapa sih sebenarnya yang jadi komandan geng di Gang Rumpun," tanya Dimas pada Tiwi.
"Gak tau. Ada aja kelakuan mereka. Pokoknya jika ada cowok yang apel, pasti saja pulangnya dijaga sama mereka. Entah ngumpul di mana mulanya. Tiba-tiba saja banyak."
"Seberapa banyak sih?"