Lihat ke Halaman Asli

Surobledhek

Cukup ini saja

Hidup Mati?

Diperbarui: 1 Agustus 2019   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara.com

Hidup Mati?

Kita adalah penyakit bersarang di dada
Yang hembuskan aroma tekor di mana-mana
Dalam rapat kerja, dalam acara makan siang

Semua harus dibereskan! Suaranya lantang
Terdengar dari kehaujan
Gemetar tangan ini, kuping lebar tak sanggup aku tutupi

Ketika rintih kesakitan, minta segera dimatikan
Ketika pasrah menahan dalam erangan
Air mata derita telah kering tak ada sisa

Ketika tengah malam tangan ditengadahkan
Memohon agar malaikal maut segera datang
Ketika tetangga dan saudara-saudaranya
Lupa rasa sakit yang ia derita

Tangannya menggenggam erat
Hanya secarik kertas lusuh tanpa plakat
Dalam tulisan, "Tolong kami dirawat."

Adu argumentasi tentang rugi
Kenaikan iuran, harga mati
Basi laba terpendam lupa

Kini kertas lusuh tak berlaku lagi
Digenggamnya erat-erat dengan kekuatan ia tahan sekarat, lalu ia tulis surat, "Terimakasih, jika tetap rugi karena kami. Tolong aku segera disuntik mati."

Puisi kepada BPJS, semoga kian berbenah. Aamin

Tanah Bumbu, 31 Juli 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline