Pertemuan dua tahun beruntun klub London Utara, Arsenal FC dan pemegang title juara Eropa Bayern Munchen membuat pasar taruhan memberi respons negative. Dalam situs UEFA.com terbaca, ada 80 point diberikan pada tema ramalan takluknya Arsenal 1-3 atas Bayern.
Respons negative pasar taruhan berbanding lurus dengan beberapa catatan Arsenal di Liga Champions ketika bertemu Bayern. Pertemuan kedua tim pada musim 2000/2001 dimenangkan Bayern setelah pada laga di London, 5 Desember 2000, tuan rumah berbagi skor sama 2-2, tetapi kemudian kalah 0-1 saat bermain di Jerman. Pada musim 2004/2005, nasib sial kembali menghampiri Arsenal. Pertandingan tanggal 22 Februari 2005 di Munich dimenangkan tuan rumah dengan skor 3-1.Hasil yang tidak berubah meski Arsenal menjaringkan gol semata wayang di London pada 9 Maret 2005.
Luka Arsenal bertambah lebar musim lalu. Pada pertemuan tanggal 19 Februari, Arsenal tersungkur 1-3 dari Bayern. Lalu kemudian Arsenal tampil perkasa di Munich pada 13 Maret dan menang 2-0. Agregat keduanya 3-3, tetapi Bayern lolos produktifitas gol di kandang lawan. Lukas Podolski menangis diujung senyum Manuel Neuer.
Tahun ini, kedua tim bertemu. Banyak orang berharap, ada perubahan keadaan. Tetapi harapan nampaknya tidak sesuai kenyataan. Pertama, liga Inggris sedang rehat dikala liga Jerman memasuki pekan ketiga pertarungan perebutan juara. Kedua, Arsenal baru selesai beradu otot dengan Liverpool di piala FA. Kemenangan 2-1 Arsenal adalah pemicu semangat, disatu sisi, sekaligus penguras tenaga. Sementara Bayern, pada kesempatan yang sama, meraih kemenangan 4-0 atas Freiburg dengan mengistirahatkan banyak pemain inti.
Sebenarnya, Bayern terbang ke London tanpa Frank Ribery dan Xherdhan Shaqiri. Tetapi nampaknya, kedewasaan Flamini yang berguru 5 tahun di AC Milan belum menemui lawan sepadan. Sembuhya Javi Martinez dan Bastian Schweinsteiger membuat tenang Pep Guardiola. Jika Arsenal salah berhitung, mungkin saja, bola akan lebih akrab bermain di dalam jala gawang Wojciech Szczesny. Semoga saya salah.
sumber: uefa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H