Tak ada yang lebih sepi daripada ketaksaan
Yang hanya membuka sedikit hatinya pada
Nyala dian di tangan perawan.
Tak ada yang lebih murung daripada malam
Yang merindu semata pada sang bijak
Pembawa patra.
Gelap gulita.
Sunyi seperti yang tidak pernah ada dan yang tidak pernah dikenal.
Blip!
Lampu kecil berwarna hijau menyala di panel mobil Rahab.
"Bangun, Guruh!"
Suara itu terdengar pelan tetapi menggema di seisi ruangan.
Guruh bangun. Berdiri di sisi tempatnya semula berbaring.
"Buka tanganmu."
Rahab memberi perintah.
Suara Rahab terdengar semakin kecil. Guruh berdiri begitu dekat dengan perempuan yang mengakui dirinya sebagai program komputer itu, tetapi suara yang keluar dari mulutnya seperti datang dari tempat berjarak jutaan kilometer.