Lihat ke Halaman Asli

Rooy John

Cuma Orang Biasa

Muara (28)

Diperbarui: 3 Juni 2022   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kerusakan sistem pengawasan jembatan berikut drone pengawas memungkinkan keempat penyusup dari goa memasuki kota. Pertempuran sengit di muara semakin menguatkan para penyusup bahwa agenda perusakan kota merupakan keniscayaan. 

Guruh dan prajurit yang bersama dia mencapai tepi kota Yakin. Tembakan mortir yang merusak perisai kota memungkinkan keduanya masuk. Mereka berlari mencapai gedung terdekat. Sebuah pusat hiburan.

Papan reklame besar menempel pada gedung-gedung yang terletak di bagian bawah dari struktur kota tiga tingkat ini. Pusat kebugaran. Bar. Diskotik. Pub. Pusat perjudian. Rumah bordil. Semua tentang kesenangan dunia. Dibangun dan disediakan di downtown.

Pasar, mal, rumah sakit, penjara, dan semua prasarana public terletak pada bagian tengah kota. Sementara semua sekolah dan bangunan kantor pemerintah berada pada puncak kota.

"Bagaimana kita memasuki ini?" tanya prajurit yang bersama Guruh.

"Kita bisa memasukinya. Bahkan sudah memasukinya. Tetapi berjalan di dalam kota...itu soal lain lagi." Guruh menjawab.

"Kamera mereka terpasang di mana-mana."

"Benar. Kita pasti terpantau. Jika mereka belum menemukan kita, itu semata karena focus mereka mengarah ke muara."

"Kita pasang peledaknya di mana?"

"Kita cari bagian tengah kota ini"

"Dimana itu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline