Lihat ke Halaman Asli

Imam Sahroni Darmawan

Pendamping Lokal Desa/ Kemendesa PDTT

Mendes PDTT Gus Halim Berbagi Keberhasilan Program Transmigrasi di Audiensi dengan Lemhanas

Diperbarui: 14 September 2023   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: kemendesa.go.id

Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menggelar audiensi dengan pejabat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Kantor Kemendes PDTT Kalibata pada hari Rabu, 13 September 2023.

Dalam pertemuan yang berlangsung, Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini memaparkan sejumlah prestasi serta pencapaian yang telah dicapai dalam program transmigrasi yang telah berjalan sejak November 1905.

Gus Halim menjelaskan bahwa program transmigrasi telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan berbagai daerah di Indonesia. Program ini telah melahirkan ratusan kabupaten, bahkan beberapa provinsi seperti Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.

"Program transmigrasi ini memiliki dampak yang sangat besar. Sebut saja Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat, keduanya adalah hasil dari program ini. Dan kabupaten yang terlibat jumlahnya lebih dari seratus. Ini berarti program ini tidak hanya menciptakan provinsi baru, tetapi juga kabupaten dan kecamatan yang jumlahnya sangat besar," ungkapnya.

Meskipun begitu, Gus Halim juga menekankan pentingnya menjaga dan mempertahankan budaya lokal dalam pelaksanaan program transmigrasi. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan desain bangunan rumah transmigran dengan budaya setempat. Hal ini bertujuan agar simbol-simbol dalam pembangunan tersebut dapat berintegrasi harmonis dengan budaya setempat.

"Harapan saya adalah agar pembangunan di daerah transmigrasi tidak lagi melibatkan rumah-rumah berbentuk kotak, melainkan sesuai dengan tradisi lokal. Dengan begitu, simbolisme dalam pembangunan akan berpadu dengan budaya setempat," tambahnya.

Gus Halim juga menggarisbawahi bahwa dalam penggunaan dan pemanfaatan lahan transmigrasi, harus lebih modern dan memanfaatkan teknologi pertanian yang lebih canggih. Ini mencakup penggunaan traktor sebagai alat pertanian yang lebih efisien.

Namun, dalam catatan penting, Gus Halim menjelaskan bahwa program transmigrasi tidak dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya regulasi yang mengatur bahwa pengembangan transmigrasi harus didasarkan pada potensi wilayah yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

Baca juga: Pentingnya Infrastruktur Jalan untuk Pariwisata Desa: Pesan dari Mendes PDTT Gus Halim

Selama audiensi dengan pejabat Lemhannas, beberapa topik lain yang dibahas mencakup pembangunan di Papua, pemanfaatan dana desa, dan kontribusi Kemendes PDTT dalam menyediakan data mikro untuk pembangunan desa.

Audiensi tersebut juga dihadiri oleh beberapa pejabat penting Kemendes PDTT, termasuk Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, dan Dirjen PDP Sugito.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline