Lihat ke Halaman Asli

Imam Sahroni Darmawan

Pendamping Lokal Desa/ Kemendesa PDTT

Yenny Wahid vs Jansen: Perdebatan Calon Wakil Presiden dalam Koalisi Perubahan

Diperbarui: 12 Agustus 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Canva.com/Imam Sahroni Darmawan

Jakarta, 12 Agustus 2023 - Yenny Wahid vs Jansen: Perdebatan Calon Wakil Presiden dalam Koalisi Perubahan.

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, memberikan tanggapannya terkait pengakuan dari Yenny Wahid yang mengklaim memiliki kedekatan khusus dengan Anies Baswedan dan siap menjadi calon Wakil Presiden dalam koalisi perubahan. Dalam sebuah postingan di akun Twitternya, Jansen menjelaskan pandangannya mengenai calon Wakil Presiden yang cocok untuk koalisi perubahan (9/8/2023)

Menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan mengenai isu ini, Jansen menyampaikan pendapatnya secara umum, yang tidak hanya berkaitan dengan Yenny Wahid, tetapi juga untuk semua yang berminat mengisi posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam koalisi perubahan.

"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam dirinya. Namun untuk posisi Wapres di koalisi perubahan, menurut saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," tulis Jansen dalam postingannya.

Dalam penjelasannya, Jansen menjelaskan bahwa koalisi perubahan bertujuan untuk mengimplementasikan perubahan di berbagai aspek dalam pemerintahan. Oleh karena itu, menurutnya, Cawapres dalam koalisi perubahan sebaiknya adalah sosok yang selama ini telah mewakili semangat perubahan tersebut.

"Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yang katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh 'status quo' atau bagian dari rezim ini," paparnya.

Jansen juga menyinggung tentang dampak dari pemilihan Cawapres yang tidak sesuai dengan semangat perubahan yang diusung oleh koalisi tersebut. Ia berpendapat bahwa akan ada ketidakcocokan antara misi perubahan yang diusung oleh koalisi dan sosok Cawapres yang bukan bagian dari semangat tersebut.

Dalam akhir tulisannya, Jansen menekankan bahwa pandangannya ini bukan semata-mata mengenai Yenny Wahid, melainkan juga sebagai pandangan umum untuk semua calon yang berminat menjadi Cawapres dalam koalisi perubahan. Ia juga menyampaikan bahwa pendapatnya ini adalah pandangan pribadi dan akan diutarakan dalam rapat-rapat partainya, Demokrat, yang memiliki porsi 9,3% dalam koalisi perubahan.

Baca juga: Pengrajin Anyaman Daun Lontar Kabupaten Sampang Deklarasi Dukungan untuk Cak Imin di Pilpres 2024

Pernyataan Jansen Sitindaon ini menggarisbawahi pentingnya kesesuaian antara visi perubahan yang diusung oleh koalisi dengan sosok Cawapres yang dipilih. Dalam sebuah situasi politik yang penuh dengan dinamika dan persaingan, pernyataan ini menunjukkan bahwa para aktor politik memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan yang diharapkan dapat membawa perubahan yang diinginkan oleh masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline