Lihat ke Halaman Asli

Rony EdyantoSiburian

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Sumatera Utara

Pangulu Balang dan Mossak

Diperbarui: 25 Mei 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Ilustrasi Patung Pangulu Balang (Ujung Kanan) di Makam Raja Sidabutar. Sumber: Pribadi (Rony Edyanto Siburian)

Pangulu Balang dan Mossak

Kriminalitas termasuk ke dalam bagian bencana tapi dilakukan oleh manusia. Kriminalitas bisa datang dari mana dan kapan saja tanpa 

sepengetahuan atau dugaan kita. Kriminalitas bisa kita atasi dengan teknik bela diri yang kita miliki atau lari menghindarinya sejauh 

yang kita bisa. Pilihan menyelamatkan diri ada di tangan kita.

Bela diri merupakan kemampuan fisik manusia untuk dapat melindungi dirinya dengan aksi yang terukur dan tepat. Sistem saraf pada 

manusia mampu menghindar atau melawan bahaya yang dapat mencelakai atau melukai diri kita. Pada saat dihadapkan dengan bahaya 

tersebut, manusia secara refleks akan melindungi dirinya. Apa jadinya jika seni dan bela diri dikombinasikan?

Jika digabungkan seni dan bela diri maka mendefinisikan satu kesenian yang melibatkan fisik dan saraf manusia untuk melakukan 

tindakan mempertahankan atau membela diri. Dalam menguasai seni bela diri harus mampu mengukur emosional kita dan memiliki 

disiplin yang konsisten. Hal ini bertujuan agar efektivitas dan tujuan dari aksi bela diri dapat tercapai. Di Indonesia, seni bela diri sudah 

ada dari zaman Hindu-Buddha dan mengalami perkembangan di era sekarang. Di era sekarang sudah banyak film-film yang 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline