Lihat ke Halaman Asli

Ronregan Yosua

Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga

Agraria Modern: Pemanfaatan Robotika dan Kecerdasan Buatan pada Sektor Pertanian di Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Oleh : Ronregan Yosua Stardani Panambunan, mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga 

  Indonesia, negara kepulauan dengan warisan agraris yang kaya. Berjuta juta hektar tanah yang subur dan siap ditumbuhi ada di Indonesia, belum lagi iklim yang tropis mendukung pertumbuhan tumbuhan di bumi Indonesia ini. Tidak hanya banyak secara kualitas, tetapi tumbuhan-tumbuhan yang bisa ditanam di Indonesia juga sangat beragam, mulai dari padi, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan sampai umbi-umbian tumbuh subur di Indonesia. Tak heran jika banyak orang yang memanfaatkan kekayaan alam tersebut sebagai sarana untuk menyambung kehidupan. Menurut data tahun 2023, ada lebih dari 27 juta rumah tangga usaha pertanian di Indonesia, dari total 65,5 juta. Berarti sekitar 41% rumah tangga di Indonesia hidup dari pertanian. Sampai saat ini, pertanian masih menjadi pekerjaan yang menyerap paling banyak tenaga kerja di Indonesia.

    Namun, dengan segala keuntungan pertanian yang dimiliki oleh Indonesia, Indonesia, negeri ini masih dipenuhi dengan permasalahan-permasalahan dalam sektor pertaniannya. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh sektor pertanian Indonesia adalah perubahan iklim. Contoh dari perubahan iklim adalah seperti El Nino dan La Nina. El Nino adalah curah hujan yang sangat sedikit, sedangkan La Nina adalah peningkatan curah hujan yang sangat tinggi, bahkan sampai banjir. Perubahan iklim ini dapat merusak hasil tanaman yang masih berkembang dan menyebabkan tanaman tidak bisa dipanen. Tantangan yang kedua adalah hasil produksi yang kurang optimal. Akhir-akhir ini, kita mendengar bahwa Indonesia perlu mengimpor beras dari luar negeri karena defisit hasil panen beras di Indonesia.

   Teknologi sudah makin berkembang, banyak penemuan-penemuan baru yang berlomba-lomba menciptakan alat-alat yang bertujuan untuk membantu manusia. Robotika dan Kecerdasan Buatan menjadi teknologi yang sering banyak sekali digunakan di berbagai sektor, salah satunya adalah pertanian. Sudah banyak contoh dari penggunaan robotika dan kecerdasan di bidang pertanian. Mulai dari robot yang dapat memanen sendiri, robot spray untuk menyiram tanaman, serta sistem irigasi berbasis kecerdasan buatan yang membantu petani dalam mengurus tanamannya.

   Dari bidang Robotika, banyak sekali robot-robot yang bisa digunakan untuk membantu pertanian di Indonesia dalam 3 tahap. Mulai dari tahapan paling awal, ada robot otonom yang dapat membajak dan menanam tanaman sendiri. Tidak hanya membajak dan menanam, tetapi juga memantau pertumbuhan tanaman secara real-time. Lanjut ke tahap berikutnya, saat tanaman bertumbuh, tanaman itu perlu dirawat, disirami, diberi pupuk, dan dihindarkan dari berbagai hama yang merugikan. Untuk tahap ini, kita dapat menggunakan robot penyiang cerdas dapat mendeteksi dan menghilangkan gulma secara akurat, meminimalkan penggunaan herbisida dan menjaga kelestarian lingkungan. Tahap terakhir yaitu tahap panen, robot pemetik dapat memanen buah dan sayur dengan presisi tinggi, meminimalkan kerusakan panen dan mempercepat proses sortir.

   Kecerdasan buatan atau yang biasa disebut Artificial Intelligence (AI) juga dapat berperan besar dalam solusi pemecahan masalah-masalah pertanian. AI dapat menganalisis gambar tanaman untuk mendeteksi penyakit, hama, dan kekurangan nutrisi, memungkinkan petani mengambil tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat waktu. AI dapat memprediksi pola cuaca dan kondisi tanah, membantu petani dalam menentukan waktu tanam, irigasi, dan pemupukan yang optimal. AI dapat memodelkan pertumbuhan tanaman dan memprediksi hasil panen, membantu petani dalam membuat perencanaan dan pengelolaan sumber daya yang lebih efektif.

   Indonesia, sebagai negara Agraris memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian. Tanah yang subur, dan petani yang banyak menjadi kekuatan besar bagi sektor pertanian Indonesia. Namun sayang, seperti yang kita tahu sekarang ini, masih banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Mulai dari permasalahan iklim sampai produksi panen yang menurun menjadi tantangan yang besar bagi sektor pertanian Indonesia

    Teknologi robotika dan kecerdasan buatan yang maju dapat membantu penyelesaian tantangan-tantangan pertanian. Robot otomasi dapat digunakan untuk membajak, menanam, menyiangi tanaman, bahkan sampai panen. Otomasi oleh robot ini dapat meningkatkan produktifitas, mengurangi human error, serta meningkatkan hasil produksi. Ditambah lagi, kecerdasan buatan dapat berperan besar dalam perancanan. Mulai dari memprediksi pola cuaca, tanah, sampai memperbaiki sistem irigasi yang tentunya sdapat menunjang efisiensi pertanian di Indonesia.

                            

Sumber:

[1]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline