Kehadiran Kominfo sangat suportif membantu dalam pemulihan bagi Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yakni MS yang menjadi korban perundungan seksual. Sampai-sampai dia, meminta kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate agar diangkat menjadi pegawai Kominfo. Menyedihkan, MS yang jadi korban perundungan dan pelecehan seksual oleh rekan kerjanya, mengaku hingga kini masih trauma dan dia ingin ada kepastian soal statusnya sehingga tidak akan terus berlarut-larut.
MS memang masih gamang karena statusnya di Kominfo masih belum ada kepastian karena dia hanya ibaratnya magang atau bekerja sementara di Kominfo. Sementara pihak KPI juga sempat menekannya waktu lalu. Dilema, MS akhirnya menaruh harapan terakhirnya kepada Menkominfo.
Ketika MS dipindahkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) maka ini langkah dan jalan terbaik bagi pemulihan dirinya. Secara berangsur-angsur dia bisa menemukan kembali kepercayaan dirinya karena sebagai seorang karyawan jelas dia selain mencari nafkah dia juga tentunya ingin menunjukkan skill-nya dalam pekerjaannya.
Lingkungan Kominfo yang kondusi inilah yang membawa healing sehingga dia bisa benar-benar enjoy setelah mengalami trauma yang berlarut-larut selama ini. MS sekaligus memberanikan dirinya untuk mengajukan permohonan kepada Menteri Johnny supaya statusnya dipermanenkan. Jadi dampaknya tak hanya untuk membantu pemulihan psikologisnya tapi dia juga bisa merasakan adanya dukungan atau support system yang baik.
Langkah 'penyelamatan' bagi psikis dari si MS itu ke Kominfo menjadi pembelajaran bagi KPI yang selama bertahun-tahun mendiamkan kasus yang menimpa pegawainya sendiri. KPI juga tidak bertindak dengan bijaksana ketika merespon kasus ini dengan lebih menjaga nama dari lembaganya sendiri.
Sementara rasa aman dan perlindungan yang diharapkan tidak muncul. Sebaliknya Kominfo hadir memberikan dukungan yang sehat dan membuat MS mengalami kemajuan atau progress bagi MS ini.
Kominfo bertindak bijaksana dengan membuat MS ini menjadi nyaman dan betah sehingga MS sampai ingin melanjutkan karir di lembaga ini. Ini artinya peran dari leader yang membangun komunitas di Kominfo ini patut diapresiasi tinggi.
MS menemukan jati diri dan menemukan kepercayaan dirinya kembali untuk berkarir, berkarya di lembaga ini. Waktu lalu penulis sudah menyarankan memang pihak Kominfo lebih baik memberikan posisi atau pekerjaan tetap bagi MS.
Saat MS bangkit dan semangat untuk eksis dan berkarya di Kominfo maka ini menjadi pukulan telak bagi KPI yang tidak bisa menjadi rumah kedua bagi si MS. Sebaliknya Kominfo sangat memahami dan membuat ruang yang membuat dia mendapatkan kebebasan beraktifitas tanpa ada rasa takut atau menjadi 'insecure' karena trauma di lingkungan keja sebelumnya.