Lihat ke Halaman Asli

Kebakaran Di Malalayang, Manado

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi minggu 2 September 2011, 32 bangunan yang dihuni oleh 70 kepala keluarga hangus dilalap si jago merah. Api yang menjalar begitu cepat menghanguskan hampir semua bangunan yang ada di lokasi padat pemukiman tersebut. "Kobaran api mulai terlihat pada pukul 8 pagi dan baru bisa diatasi pada pukul 10," jelas Erol Onsu, 38 tahun. Kepala Dusun ini nampak mencoba mendata kerugian warganya sebelum dilaporkan ke Dinas Sosial Kota Manado. "Kuat dugaan api berasal dari Rumah Makan yang berada di depan. Pemiliknya sedang tidak berada ditempat" tambah pria berpostur kecil ini. Sampai dengan Minggu Sore tidak ada korban jiwa dari musibah yang terjadi di kawasan Terminal Malalayang sebagai terminal antar propinsi, yang menghubungkan Sulawesi Utara dengan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah. "Kebanyakan penghuni dari 32 bangunan ini tidak berada di tempat, mereka sedang mudik lebaran ke kampung halamannya, Gorontalo" jelas seorang bapak. Memang daerah yang terkena musibah tersebut merupakan kawasan kost-kostan dan kios-kios pedagang yang kebanyakan berasal dari Gorontalo. Kesigapan pemadam kebarakan yang mengerahkan beberapa unit mobil kebakaran mampu mencegah kobaran api menjalar lebih besar ke bangunan lainnya yang berada di seputar Terminal Malalayang. Belum dapat dipastikan kerugian yang diderita korban kebakaran ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline