Senin (8/5/2023) Kami kelompok 4 E3-4 prodi Manajemen Angkatan 2020 dari Universitas Tekhnologi Digital mengadakan acara pengabdian masyarakat di daerah Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Desa Langensari terbentuk pada tahun 1978 yaitu pemekaran dari Desa Cikidang, pada tahun 1978 Desa Cikidang dimekarkan menjadi 3 (tiga) Desa, yaitu Desa Cikidang, Desa Wangunharja dan Desa Langensari.
Desa Langensari ini memang sudah maju namun disisi lain, desa Langensari ini masih memiliki beberapa budaya yang masih biasa dilakukan, salah satunya gotong royong membersihkan lingkungan desa setiap 1 bulan sekali.
Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan akan dibuang di satu tempat di daerah Pramesta (pembuangan sampah masyarakat desa Langensari akan dikumpulkan disana dan dibuang setiap hari minggu). Namun ada beberapa masalah yang terjadi akhir-akhir ini yaitu adanya penumpukan sampah dipusat penyimpanan sampah di desa Langensari.
Tentunya masalah di setiap desa pastinya tidak akan jauh dari pengelolaaan sampah yang kurang maksimal. Oleh karena itu pada hari Sabtu (13/05/2023) kami selaku tim pengabdian masyarakat melakukan sebuah sosialisasi, pengenalan, dan bincang santai mengenai pengelolaan sampai melalui metode penggunaan cacing.
Metode pengelolaan sampah menggunakan cacing ini pada dasarnya dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah di pusat pembuangan sampah di desa Langensari. Selain itu juga dengan kondisi iklim di desa Langensari yang lumayan lembab tentunya dapat menyebabkan berkembangnya virus baru, oleh karena itu kami selaku tim pengabdian masyarakat mengadakan sosialisasi dan bincang santai mengenai hal ini. Selain itu dengan komoditi di desa Langensari ini adalah perkebunan sayur dan petani kaktus sukulen, tentunya pasti sangat membutuhkan pupuk yang baik untuk menopang kesuburan sayur dan kaktus sukulen. Metode cacing yang kami sosialisasikan adalah metode pengolahan limbah organik terutama limbah sayuran atau limbah masakan yang berbahan non daging.
Cara-cara yang digunakan untuk pengelolaan sampah menggunakan cacing ini antara lain pemisahan/pemilahan sampah organik (seperti sayuran/tumbuhan) dan yang non-organik (plastic, kertas, dan lain-lain) setelah itu, sampah organic yang hanya berisi sampah sayuran dimasukkan kedalam satu wadah yang sudah di desain sedemikian rupa agar cacing yang sudah ada didalam wadah bisa memakan sampah-sampah organik dan menghasilkan pupuk yang berbentuk seperti tanah, alami, dan tentunya gratis. Hal ini tentunya dapat sambutan yang antusias dari para warga.