Berbicara mahasiswa, merupakan sekumpulan siswa yang sudah lulus sekolah menengah atas lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Tetapi, jenjang pasca sarjana baik magister maupun doktoral itu disebut mahasiswa juga loh. Tentunya sebutannya mahasiswa pasca sarjana, sama tapi beda hehe. Oke, saya tidak mau melebar membahas jenjang mahasiswa sarjana saja lah ya. Hhm sejatinya potensi paling besar pembentukan kemampuan di jenjang sarjana. Kalau mahasiswa pasca sarjana biasanya orientasinya menjadi dosen, peneliti atau tujuan yang lainnya yang menunjang karirnya.
Tapi sekarang fenomena sebenarnya sudah terjadi mahasiswa jenjang sarjana banyak mengambil kuliah karyawan. Ya, kuliah sambil kerja begitulah kira-kira. Biasanya diadakan PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Kalau di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) sepertinya tidak ada ya kelas kuliah malam atau kelas sabtu minggu. Tentunya kalau saya pribadi sama saja kampus negeri dan swasta karena sudah ada BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi) tinggal diri mahasiswa tersebut mau mengembangkan dirinya seperti apa di kampus masing-masing.
Saya teringat sebuah ungkapan bahwasannya mahasiswa merupakan agen perubahan ? entah sadar apa tidak ungkapan itu tersemat didiri mahasiswa. Tentunya karena jiwa mudanya, kritisnya, intelektualnya, prestasinya dan yang lainnya. Tapi sejatinya seseorang yang terus melanjutkan pendidikan tinggi itu merupakan suatu aktifitas yang mulia. Karena dia harus belajar membagai waktu, pikiran dan tenaganya untuk studi belajarnya supaya mendapatkan ilmu yang berguna dan bermanfaat. Teringat saya dengan lagunya Iwan Fals
[Lirik "Sarjana Muda"]
[Verse 1]
Berjalan seorang pria muda
Dengan jaket lusuh dipundaknya
Disela bibir tampak mengering
Terselip sebatang rumput liar
[Pre-Chorus 1]
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat
Dengan langkah gontai tak terarah
Keringat bercampur debu jalanan
[Chorus]
Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
'tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Di depan halaman
Sebuah jawatan
[Verse 3]
Terjenuh lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang diharapkan
Terngiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang didambakan
[Pre-Chorus 1]
Tak perduli berusaha lagi
Namun kata sama kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung semakin terlihat
[Chorus]
Engkau sarjana muda
Resah tak dapat kerja
Tak berguna ijazahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia-sia semuanya
[Outro]
Setengah putus asa dia berucap
"maaf ibu..."