Lihat ke Halaman Asli

RONI EWWEK

Pengangguran Sejati

Mahasiswa KKN Kolaboratif ke-3 Posko 29 Kesilir Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Kripik Daun Singkong untuk Pengmbangan Ekonomi juga dalam Penurunan Stunting

Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama setelah pelatihan : Adam

Kesilir, 19 Agustus 2024 – Mahasiswa KKN Kolaboratif Posok 29 mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kripik daun singkong sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan menurunkan angka stunting di Desa Kesilir. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu dari Kader Posyandu, anggota PKK, pelaku UMKM, serta Forum Anak Desa (FHD).


Pelatihan yang berlangsung di Balai Desa Kesilir ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta, yang antusias mengikuti setiap sesi. Dalam materi pertamanya, Roni Ali Rahman, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru kepada masyarakat serta memanfaatkan potensi lokal yang begitu melimpah.

"Daun singkong adalah bahan yang melimpah di desa ini. Dengan mengolahnya menjadi kripik, kita tidak hanya menciptakan peluang usaha baru, tetapi juga menyediakan camilan sehat yang dapat membantu menurunkan angka stunting," ungkap Roni

Materi Sosialisasi : Abayy

Ibu Mita, seorang kader Posyandu, menyatakan dukungannya terhadap program ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan pelatihan ini. Selain bisa menambah pendapatan keluarga, kripik daun singkong juga bisa menjadi alternatif camilan sehat untuk anak-anak," ujarnya.

Ibu Hermin, Ketua PKK yang sekaligus ibu kades Desa Kesilir, menambahkan, "Kami berharap pelatihan ini bisa berlanjut. Jika produk kripik ini dipasarkan dengan baik, kami bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga dan memberikan nutrisi yang lebih baik bagi anak-anak."

Salah satu pelaku UMKM, Ibu Lilis, juga memberikan pendapatnya. "Saya sudah menjalankan usaha kripik dari bahan buah singkong, dan saya sangat tertarik untuk mencoba kripik daun singkong. Dengan pelatihan ini, saya merasa lebih siap untuk mengembangkan produk baru yang sehat dan menarik," katanya.

Perwakilan Forum Anak Desa (FHD), Gesya, mengungkapkan harapannya. "Kami ingin semua anak di desa ini mendapatkan makanan yang sehat. Jika kripik daun singkong ini sukses, kami bisa mempromosikannya sebagai camilan sehat di instagram kita di sekolah-sekolah," ujarnya.

Pelatihan Pembuatan Kripik : Abayy

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi praktik pembuatan kripik daun singkong yang dipandu oleh mahasiswa Arifa Ambami. Peserta tampak bersemangat dan berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.


Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Kesilir dapat mengurangi angka stunting serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline