Lihat ke Halaman Asli

Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Analis Kesehatan Melakukan Edukasi Pecegahan Stunting

Diperbarui: 15 Juli 2024   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi Penecegahan Stunting-Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Analis Kesehatan (25/05/2024)/dokpri

Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang menggelar edukasi Pencegahan Stunting pada anak di Kelurahan Pedurungan Tengah, Kota Semarang.

Kegiatan ini merupakan Pengabdian kepada Masyarakat yang ditujukan kepada Kader Kesehatan, Ibu Hamil dan Ibu Balita.

Ketua pelaksana kegiatan dan staf pengajar di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang, Roni Afriansya mengatakan, Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini Kerja sama Jurusan Analis Kesehatan dengan Kelurahan Pedurungan Tengah Kota Semarang.

Data statistic dari PBB pada tahun 2020 mencatat lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh Dunia mengalami stunting, dan 6,3 juta balita stunting tersebut merupakan balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan gizi saat kehamilan dan sanitasi yang buruk.

Di Indonesia saat ini prevalensi stunting adalah 21,6%, dan target yang ingin dicapai adalah 14% pada tahun 2024. Artinya untuk mencapai target tersebut tahun ini angka stunting harus turun 7,6%. Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik melalui 2 cara utama yaitu intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil serta intervensi pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun.

Pemerintah Menyusun Perpres nomor 72 tahhun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan 5 pilar, salah satunya adalah Pencegahan Stunting.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Semarang 2023, prosentase anak yang mengalami stunting adalah 1.53%. Daerah Pedurungan merupakan daerah dengan angka kejadian stunting tertinggi ke 4 di Kota Semarang.

Meliha tingginya angka stunting baik secara global maupun nasional, maka dapat dimengerti jika saat ini jumlah anak stunting di Kota Semarang masih perlu ditangani dengan serius. Salah satu caranya yaitu melalukan pencegan di awal dengan melakukan Edukasi kepada Ibu hamil dan Ibu balita, serta kader Kesehatan yang dimana nanti kader Kesehatan dapat memberikan edukasi secara rutin dan terprogram pada Ibu hamil dan Ibu balita.

Tim pada kegiatan ini terdiri dari pengajar dan mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan (D4) Poltekkes Kemenkes Semarang. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di rungan Auditorium Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang. 

Edukasi dilakukan oleh tim pengajar kepada Kader, Ibu Hamil dan Ibu balita melalui presentasi menggunakan projektor dan laptop. Sebelum dilakukan edukasi, tim melakukan pembagian kuesioner untuk menilai pengetahuan tentang stunting. Setelah selesai pemaparan materi edukasi, dilakukan lagi pengisian kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline