Simak-UI akan di umunkan Hari ini, 13 Juli 205 Pukul 17.00 WIB di website www.penerimaan.ui.ac.id. Sebanyak 41.271 peserta yang telah mengikuti ujian bersaing meraih satu kursi di PTN nomor 1 di Indonesia menurut QS World University . Para peserta mengikuti ujian untuk program pendidikan D-3 hingga S-3.
Para alumni SMA/sederajat itu bersaing memperebutkan 2.156 bangku untuk program pendidikan Vokasi, Sarjana Reguler, dan Paralel.Seleksi mandiri UI ini membuka ujian pada 15 program studi (prodi) pendidikan Vokasi. Kemudian, 59 prodi pendidikan Sarjana Reguler dan 32 prodi program Sarjana Paralel.
Mengenai Simak-UI (Seleksi Masuk UI) adalah ujian seleksi terpadu masuk UI yang diselenggarakan UI bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di UI. Ujian ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia (Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Serang, Bogor, Bandung, Cirebon, Jogjakarta, Surabaya, Padang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan) untuk seluruh program pendidikan yang ada di UI, mulai Program Vokasi(D3), Sarjana Reguler, Sarjana Kelas Paralel, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Sedangkan ujian SIMAK Sarjana Kelas Internasional dan Sarjana Ekstensi diselenggarakan pada waktu yang berbeda.
Setelah pengumuman SBMPTN kemarin, masih banyak yang berharap lulus di seleksi ini. Dari sekian banyak alasan peserta yang mengikuti seleksi ini, saya akan bahas adalah Gengsi yang menjadi penyebab utama calon mahasiswa mengikuti seleksi ini bukan karena kemampuan. Banyak diantara mereka yang bepikir yang penting jadi ‘Anak UI’ tampa melihat lebih jauh lagi soal latar belakang jurusan yang mereka pilih dan persaingan yang ada.
Hal ini tentu akan jadi bumerang bagi mereka, ternyata setelah masuk dalam jurusan tidak sesuai dengan ekspetasi dan berakhir dengan IP yang “mengenaskan” tapi yang saya amati ini sedikit jumlahnya. Dan saya harap yang masuk UI dari kalangan gengsi ini sedikit jumlahnya dan kalau bisa tidak ada. Karena bangku yang mereka duduki seharusnya bagi mereka yang punya kemampuan, yang mengikuti passion mereka dan punya kemauan yang kuat nantinya sebagai mahasiswa dikampus yang dijuluki Kampus Perjuangan (Bukan Partai ya *Peace)
Setelah masuk UI, jangan khawatir soal biaya kuliah karena menggunkan sistem BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan) atau sekarang menjadi Uang Kuliah Tunggal yang siap menyesuaikan antara pendapatan orangtua anda dengan biaya pendidikan bagi anda yang diterima di kelas Reguler. Dan bagi anda yang diterima di Program Vokasi sama seperti saya jangan minder dengan yang reguler kualitas kita sama kok hanya beda jejangnya saja. Masiha ada program ekstensi untuk melanjutkannya ke Sarjana.
“Bagi saya, UI bukan tujuan, tapi UI dan Universitas lainnya adalah jalan untuk mencapai tujuan.”
Dan bagi yang lulus Selamat Datang Di Kampus Perjuangan.
Dan bagi anda yang ter-obsesi menjadi mahasiswa UI namun Gagal. Ini bukan akhir masih ada tahun depan untuk mencoba lagi atau mencoba universitas lain karena masih banyak yang kualitasnya tidak jauh berbeda dengan UI.